https://twitter.com/dongahjaarot/status/1566016175825653760?s=20&t=TuC0btShiSsS_1cQFz1t6A
Warganet lainnya, @MacroAnwar, mengatakan bahwa kenaikan BBM merupakan momen yang tepat untuk memilah partai politik yang sesungguhnya berpihak pada warga.
“Saatnya sekarang mencatat parpol mana yang pro rakyat. Semua parpol yang mendukung #BBM_Naik adalah musuh rakyat,” tulisnya,
Baca Juga:Presiden Jokowi Kunjungan ke Beberapa Wilayah di Indonesia Bagikan BLT BBM, Harga Pertalite Langsung NaikRaksasa Teknologi Tiongkok NetEase Akuisisi Developer Game Quantic Dream
https://twitter.com/MacroAnwar/status/1566016015963566080?s=20&t=TuC0btShiSsS_1cQFz1t6A
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyampaikan kritik pedas soal kenaikan harga BBM. Menurutnya, harga BBM naik karena pemerintah tidak mampu membayar cicilan utang yang sudah besar. Utang negara ditegaskan sudah bebani rakyat.
“Fakta UTANG sudah membebani seluruh rakyat : 1) krn Negara harus bayar cicilan utang – APBN sdh tdk mampu membayar subsidi, maka harga BBM naik,” tulis Said lewat akun Twitter-nya, Minggu, 4 September 2022.
https://twitter.com/msaid_didu/status/1566199458316308482?s=20&t=TuC0btShiSsS_1cQFz1t6A
Selain itu, dia menilai, Pertamina juga sudah terbebani utang yang besar. Sehingga tidak bisa lagi menghasilkan BBM yang murah. “2) krn Pertamina terbebani utang besar maka tdk bisa menghasilkan BBM dg harga murah,” katanya.
Hal ini juga yang menurutnya, membuat kurs rupiah tidak bisa menguat melawan dolar AS. “3) krn UTANG besar maka sulit kuatkan kurs rupiah,” tuturnya. (*)