KASUS Km 50 kembali muncul dan banyak dibahas oleh masyarakat belakangan ini. Kasus Km 50 kerap disinggung dalam pembahasan kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo.
Apa itu kasus Km 50? Kasus Km 50 adalah kasus penembakan kepada sejumlah anggota laskar FPI yang terjadi di Km 50 Tol Cikampek. Kasus Km 50 ini menjadi salah satu kasus pelanggaran ham yang sempat menghebohkan masyarakat sebab cukup panjang penanganannya.
Kasus Km 50 Disinggung Legislator di Rapat Kasus Sambo Bareng Kapolri
Kasus Km 50 penembakan laskar FPI di Km 50 Tol Cikampek menjadi salah satu topik yang disinggung anggota Komisi III DPR saat rapat bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pembahasan kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Legislator Komisi III DPR membandingkan soal CCTV rusak di lokasi kejadian.
Baca Juga:Pembunuh Wanita yang Jasadnya Ditemukan dalam Karung di Sungai Ciliwung, Pelakunya Bersembunyi di HutanTerbukti Selingkuh Kena Sanksi Berat, Suami Brigadir Suci Darma Dimutasi ke Kantor Camat
Salah seorang yang menyampaikan sorotan kasus Km 50 itu adalah anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Romo Muhammad Syafi’i. Dia menyebut kasus KN 50 lebih misterius dibandingkan kasus pembunuhan Brigadir J, yang direkayasa oleh Ferdy Sambo.
“Ada rumor mobil yang berada di Km 50 itu terindikasi hari ini mobil yang ada dalam peristiwa tertembaknya saudara kita tercinta Yosua. Dan misteri di Km 50 itu saya kira lebih hebat ketimbang misteri kematian Brigadir Yosua,” kata Romo dalam rapat Komisi III DPR bersama Kapolri, Rabu (24/8/2022).
Romo menyinggung soal tidak ada penjelasan soal CCTV rusak. Dia juga menyoroti lokasi kejadian yang kini sudah dihilangkan.
Jawaban Kapolri Perihal Kasus Km 50: Kalau Ada Novum, Kami Proses
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjawab perihal kasus Km 50 yang sempat disinggung beberapa anggota Komisi III DPR. Sigit menyatakan akan memproses lagi kasus Km 50 jika memang ada novum atau bukti baru.
“Terkait dengan terkait dengan Km 50, ini juga saat ini sudah berproses di pengadilan, memang sudah ada keputusan,dan kita lihat juga jaksa saat ini sedang mengajukan banding terhadap kasus tersebut sehingga. Tentunya kami juga menunggu,” kata Sigit dalam rapat bersama Komisi III DPR, Rabu (24/8/2022).