PEMERINTAH resmi menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertalite dan Pertamax mulai hari ini. Partai Demokrat (PD) mendesak kenaikan harga BBM dibatalkan segara karena membuat rakyat menderita.
“Kenaikan harga BBM ini adalah bentuk abai dan tidak pedulinya pemerintah terhadap derita dan kesusahan rakyat saat ini. Pemerintah lebih memilih menambah masalah rakyat dibanding memenuhi amanat untuk menyejahterakan rakyat,” kata anggota Komisi V DPR RI Fraksi Demokrat Irwan kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Wasekjen Demokrat ini, Presiden Jokowi tak mempedulikan suara masyarakat agar harga BBM tak dinaikkan. Kenaikan harga BBM, menurut Irwan, berdampak langsung pada masyarakat kecil.
Baca Juga:Isu Perpanjangan 3 Periode Presiden Jokowi Tuai Reaksi, Demokrat: Tidak Elok, Membuat Malu IstanaKasus Penembakan Brigadir J: 97 Personel Polri Selesai Diperiksa, 35 Diduga Langgar Kode Etik, 7 Tersangka Obstruction of Justice
“Presiden telah abai mendengarkan suara rakyat. Kenaikan BBM ini akan berdampak langsung pada rakyat kecil menengah, seperti UMKM, buruh, tani, nelayan, bahkan karyawan-karyawan swasta maupun pegawai pemerintahan itu sendiri,” ujarnya.
Harga BBM naik juga akan berdampak pada harga kebutuhan pokok lainnya, sehingga harga kebutuhan masyarakat yang diperlukan pun akan meningkat pula. Karena itu, Demokrat menolak tegas kenaikan harga BBM.
“Sektor-sektor lain akan terdampak kenaikan BBM, seperti biaya pendidikan, kesehatan, pariwisata, infrastruktur, dan lain-lain. Pemerintah tidak konsisten dan komitmen untuk menjaga inflasi yang mereka targetkan, yaitu 3,3 persen. Kenaikan harga BBM ini akan menaikkan inflasi dan serta-merta menambah kemiskinan,” ucap Irwan.
“Kami nyatakan menolak kenaikan BBM ini. Demokrat memilih bersama rakyat. Batalkan kenaikan BBM!” tegasnya.
Presiden Jokowi sebelumnya buka suara soal harga BBM subsidi naik. Menurut Jokowi harga BBM subsidi akan mengalami penyesuaian.
“Mestinya uang negara itu diprioritaskan untuk subsidi masyarakat yang kurang mampu. Dan pemerintah saat ini harus buat keputusan dalam situasi sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM,” kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9).
“Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” tegas Jokowi.
Baca Juga:Kejagung Terima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan 6 Tersangka Obstruction of Justice Kasus Brigadir JKomnas HAM Temukan File Foto Brigadir J yang Terkapar Usai Peristiwa Penembakan di Recyle Bin
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik antara lain:
- Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter.
- Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
- Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.