SEJUMLAH delegasi Israel telah melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan lalu untuk menggali potensi investasi dan kerjasama bisnis start up. Delegasi Israel tersebut termasuk investor, profesional teknologi, hingga pejabat perdagangan.
Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga delegasi tersebut mengunjungi Indonesia dengan paspor non-Israel.
Menurut The Jerusalem Post, delegasi Israel mengikuti program yang digelar oleh Israel-Asia Center dan berlangsung pada 17 hingga 22 Juli. Program tersebut dilakukan secara virtual dan langsung.
Sebanyak hampir 100 orang Israel dan Indonesia mengikuti program tersebut.
Baca Juga:Citra Satelit Target Serangan Israel di Bandara SuriahIntelijen Prancis Lacak Data Sejumlah Tokoh Muslim, Ada Apa?
Program yang diinisiasi termasuk pertemuan dengan para pemimpin bisnis, rektor universitas, hingga pengusaha dan investor di Indonesia. Selain itu juga ada kunjungan ke start up lokal, situs bersejarah di Jakarta, dan kunjungan ke kampung.
Delegasi langsung, yang meliputi pertemuan dengan para pemimpin bisnis Indonesia, rektor universitas, pengusaha dan investor, selain kunjungan ke hub start-up lokal, situs bersejarah di Jakarta, dan kunjungan ke salah satu kampung (kumuh), diperluas pada program maya.
Direktur Eksekutif Israel-Asia Center, Rebecca Zeffert, meski Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik, namun ada potensi yang luar bisa yang belum dimanfaatkan, baik dalam pendidikan, fintech, keamanan siber, kecerdasan buatan, mobilitas, perawatan kesehatan, teknologi pertanian, hingga teknologi air.
Terlebih pada 2030, Indonesia diperkirakan akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia. Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 49 persen per tahun dan akan mencapai 330 miliar dolar AS dalam delapan tahun ke depan.
“Jika semua ini dicermati, maka tidak heran jika ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan yang masif, terutam pasca-Covid,” jelas Zeffert.
Lebih lanjut, Zeffert mengatakan, kunjungan delegasi Israel ini telah membawa hubungan Israel dan Indonesia ke tingkat yang baru.
Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, tidak mengakui Israel dan mendukung solusi dua negara atas isu Palestina.
Baca Juga:Kompol Chuck Putranto Perintahkan Kompol Baiquni Wibowo Hapus Rekaman CCTV Lokasi Kejadian Penembakan Brigadir JJika Ada Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Brigadir J, Legislator: Harus Ada Visum
Namun salah seorang delegasi yang merupakan Yahudi Ortodoks, Avraham Lifshitz mengaku ia tetap mengenakan kippah selama kunjungan tersebut dan tetap merasakan keterbukaan orang Indonesia.