MABES Polri membenarkan ponsel asli milik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih belum ditemukan usai peristiwa pembunuhan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo Jumat (8/7) lalu.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengkonfirmasi pernyataan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Komnas HAM mengatakan ponsel yang disita penyidik saat ini bukan milik Yosua.
“Ya betul (bukan ponsel Brigadir Yosua), sesuai yang sudah disampaikan Kabareskrim dan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim,” ungkap Dedi saat dikonfirmasi, Selasa, (23/8).
Baca Juga:5 Fakta dari Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir JAda Sejumlah Perbedaan dan Kesamaan Hasil Autopsi Ulang dengan Pertama Jasad Brigadir J
Dedi mengatakan saat ini dua HP Brigadir J yang sudah disita di Laboratorium Forensik (Labfor). Hanya saja keduanya bukan HP asli milik Brigadir J, sebab tidak ditemukan data percakapan di kedua ponsel tersebut.
“Karena dari hasil Labfor HP tersebut tidak ditemukan record komunikasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini Tim khusus (timsus) Polri kini tengah mencari keberadaan ponsel asli milik Brigadir J tersebut.
“Ya (masih dicari) oleh tim sidik,” jelasnya.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan gawai (HP) milik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dihilangkan usai dibunuh.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut sampai saat ini keberadaan HP tersebut belum diketahui.
“Fisik HP-nya hilang, enggak hanya HP Yosua. Kalau HP Yosua itu sampai sekarang juga belum ketemu,” kata Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (22/8).
Anam berkata jenis dan merek HP Yosua yang diserahkan kepada keluarga berbeda dari yang asli. Hal itu diketahui pihaknya setelah memintai keterangan langsung dari keluarga Brigadir J di Jambi.
Baca Juga:Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: 1 dari 5 Tembakan Bersarang di Dekat Tulang Belakang, 2 Luka Tembak Fatal di Dada dan KepalaWarga Israel Meninggal Dunia Terjatuh Saat Mendaki Gunung Rinjani
Oleh sebab itu, kata Anam, Komnas HAM belum bisa memeriksa rekam digital sebelum kematian Brigadir J dari HP tersebut.
“Dari informasi yang kami peroleh di Jambi, HP Yosua tidak model begini. HP Yosua ada Samsung, ada HP China. Ini modelnya enggak seperti ini. Ini HP yang seolah olah HP Yosua yang enggak bisa dibuka,” ucap Anam.