MANTAN asisten rumah tangga (ART) ibu Nirina Zubir, terdakwa Riri Khasmita dan Edirianto, divonis 13 tahun penjara. Eks ART Nirina Zubir dan suaminya itu dinilai hakim bersalah terkait tindak pidana pemalsuan surat dan pencucian uang kasus mafia tanah.
“Mengadili menyatakan terdakwa Riri Khasmita dan terdakwa Edrianto, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang melakukan, memakai surat palsu seolah-olah asli, yang merugikan kerugian dan melakukan pencucian uang,” kata hakim saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (16/8/2022).
Hakim memvonis kedua terdakwa dengan hukuman 13 tahun penjara. Selain itu, kedua terdakwa dibebani membayar denda masing-masing sebesar Rp 1 miliar, subsider selama 6 bulan kurungan.
Baca Juga:Presiden Jokowi: APBN Tetap Diarahkan untuk Antisipasi Tekanan Inflasi dari Eksternal, Energi dan PanganPresiden Jokowi: Digitalisasi Ekonomi Lahirkan 2 Decacorn 9 Unicorn Bantu Pemberdayaan UMKM
“Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 13 tahun, dan denda masing-masing Rp 1 miliar, subsider 6 bulan penjara,” kata hakim.
Hakim menyatakan kedua terdakwa terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan Pasal 264 ayat 2 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan Pasal 3 Undang Udang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.
Mantan asisten rumah tangga (ART) ibu Nirina Zubir, terdakwa Riri Khasmita dan Edirianto, divonis 13 tahun penjara dan dibebani membayar denda masing-masing sebesar Rp 1 miliar, subsider selama 6 bulan kurungan. (Yulida Medistiara/detikcom)Adapun hal yang memberatkan adalah perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. Selain itu, para terdakwa memberikan keterangan berbelit-belit.
“Hal yang meringankan terdakwa memiliki tanggungan,” kata hakim.
Vonis Lebih Rendah dari Tuntutan
Putusan ini sedikit lebih rendah dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, terdakwa Riri Khasmita dan Edirianto dituntut hukuman penjara 15 tahun. Kedua terdakwa diyakini melakukan tindak pidana pemalsuan surat dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Kedua terdakwa disangkakan Pasal 264 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Pasal 3 Undang-Udang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) KUHP.
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Riri Khasmita dan terdakwa Edrianto berupa pidana penjara masing-masing selama 15 tahun dikurangi seluruhnya dari masa tahanan yang sedang dijalani, dengan perintah para terdakwa tetap ditahan,” ujar jaksa.