OTORITAS keamanan Rusia pada Rabu, 10 Agustus 2022, menggerebek rumah Marina Ovsyannikova, mantan editor jaringan Channel One yang terafiliasi dengan Kremlin. Ia adalah sosok jurnalis yang mengecam perang Moskow terhadap Ukraina saat siaran langsung televisi.
Menurut Dmitry Zakhvatov, seorang pengacara OVD-Info yang membantu Ovsyannikova, pasukan keamanan Rusia menendang pintu rumahnya, tanpa menunggu perwakilan hukumnya tiba. Zakhvatov, seperti dikutip Politico, mengatakan, Ovsyannikova sedang dibawa ke hadapan Komite Investigasi Federasi Rusia, sebuah badan federal setara dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat.
Zakhvatov menyatakan otoritas Rusia telah memulai kasus pidana yang berkaitan dengan tuduhan menyebarkan informasi palsu tentang angkatan bersenjata negara itu, di bawah undang-undang baru yang diadopsi oleh Kremlin setelah perang. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.
Baca Juga:Ternyata Vladimir Putin Tertarik SamboMisteri Pulau Onrust: dari Harta Karun VOC hingga Lokasi Karantina Haji
Belum bisa dipastikan apakah Ovsyannikova menghadapi tuduhan terkait serangan itu. Saat coba dimintai keterangan oleh media, dia sudah tidak bisa dihubungi. Namun kantor berita TASS, mengutip pernyataan yang sama dengan Politico soal Komite Investigasi Rusia yang telah membuka kasus pidana yang berkaitan dengan tuduhan menyebarkan informasi palsu tentang tentara negara tersebut.
Selama dua minggu terakhir, pengadilan Rusia telah memerintahkan Ovsyannikova untuk membayar dua denda tambahan karena mendiskreditkan tentara negara itu di postingan media sosialnya. Dia juga ditahan sebentar pada pertengahan Juli. Saat itu, pengacaranya menyebut tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penyelidikan pidana.
Ovsyannikova menjadi perhatian publik dunia pada Maret lalu setelah menerobos masuk ke sebuah studio TV pemerintah Rusia, yang sedang siaran langsung. Di sana, Ovsyannikova mengecam perang Ukraina. Mantan wartawan Channel One itu, lalu dikenai hukuman denda setelah dinyatakan bersalah melanggar undang-undang protes.
Outlet media Jerman Welt pada April 2022 lalu merekrut Ovsyannikova sebagai koresponden. Dia kembali ke Rusia awal pada Juli untuk untuk membela hak orang tuanya di pengadilan melawan suaminya.
Sejak Kremlin melancarkan invasi ke Ukraina, Rusia telah menekan protes dan kritik terhadap perang. Peningkatan pembatasan telah memaksa wartawan Rusia untuk meninggalkan negara itu. Wartawan Barat juga dilarang memasuki Rusia. (*)