PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menginginkan arsitektur keamanan global baru. Seperti RT, Kamis (4/8/2022), Zelensky mengatakan perubahan global diperlukan untuk mencegah negara-negara saling “meneror.”
“Dunia membutuhkan model keamanan global baru untuk menghindari konflik internasional seperti yang terjadi saat ini antara Moskwa dan Kyiv,” kata Presiden Ukraina Vladimir Zelensky di tengah invasi Rusia, Rabu.
Zelensky juga menyebutkan meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Taiwan, perseteruan Serbia dengan Kosovo, dan konflik Armenia-Azerbaijan di Kaukasus selatan.
Baca Juga:Ada Kekhawatiran Ferdy Sambo Hanya Jalani Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Etik, Begini Jawaban Mahfud MdTiga Kapal Bermuatan Ribuan Ton Jagung Tinggalkan Pelabuhan Ukraina Berhasil Dilaksanakan Sejak Invasi Rusia
“Semua situasi ini tampak berbeda, meskipun disatukan oleh satu faktor, yaitu: arsitektur keamanan global tidak berfungsi. Jika berhasil, tidak akan ada semua konflik ini,” kata presiden dalam pidato video hariannya.
Zelensky mengklaim bahwa Rusia “menghindari tanggung jawab langsung dan nyata” pada tahun 2014, ketika Krimea memberikan suara dalam referendum untuk meninggalkan Ukraina dan bersatu kembali dengan Rusia setelah kudeta di Kyiv, dan konflik pecah di Donbass.
“Dan sekarang banyak orang dalam hubungan global percaya bahwa mereka akan berhasil melakukannya juga. Harus ada arsitektur keamanan global yang efektif yang memastikan bahwa tidak ada negara yang bisa lagi melakukan teror terhadap negara lain,” kata Zelensky.
Berbicara di depan Kongres AS pada bulan Maret, Zelensky mengusulkan pembentukan “persatuan negara-negara yang bertanggung jawab,” yang bertugas menghentikan konflik melalui metode mulai dari sanksi hingga bantuan keuangan.
Pernyataan Zelensky pada Rabu datang setelah Tiongkok meluncurkan latihan militer cepat di sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Tiongkok, yang menganggap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya, telah mengeluarkan peringatan keras terhadap perjalanan itu. (*)