KEPALA dinas intelijen Yunani, Panagiotis Kontoleon, mengundurkan diri di tengah sorotan terhadap praktik penyadapan badan tersebut termasuk tuduhan oleh seorang pemimpin partai oposisi bahwa ia disadap.
Kontoleon, kepala badan intelijen EYP, mengajukan pengunduran dirinya “akibat penyimpangan yang ditemukan selama prosedur penyadapan yang sah,” kata sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, Jumat, 5 Agustus 2022.
Kontoleon belum memberi konfoirmasi tentang pernyataan itu.
Awal pekan ini, dua anggota parlemen yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim mengatakan bahwa Kontoleon telah mengakui selama sidang komite parlemen pada 29 Juli bahwa dinasnya telah memata-matai Thanasis Koukakis, seorang jurnalis keuangan yang bekerja untuk CNN Yunani.
Baca Juga:Rekaman CCTV: Tampak Wajah Istri Ferdy Sambo Seperti Menangis Usai Terjadi Peristiwa Penembakan Brigadir JLegislator Tanggapi Kebijakan Pencopotan Pati Polri Harus Dibarengi Pengusutan Dugaan Pelanggaran Etik Terkait Kasus Brigadir J
Sidang tertutup itu diadakan setelah pemimpin partai oposisi sosialis PASOK Nikos Androulakis mengajukan pengaduan kepada jaksa atas upaya penyadapan ponselnya dengan perangkat lunak pengawasan pada September 2021.
Androulakis, yang terpilih sebagai pemimpin PASOK pada Desember 2021, mengatakan pada Jumat malam bahwa dia juga mengetahui EYP mendengarkan percakapannya pada akhir 2021. Dia tidak mengungkapkan sumber informasi tersebut.
Androulakis meminta parlemen Yunani membentuk komite investigasi untuk menyelidiki kasus ini dan menuduh pemerintah meremehkan masalah ini.
“Kami mengetahui hari ini bahwa EYP, yang melapor langsung ke perdana menteri, melanjutkan penyadapan saya selama proses pemilihan internal atas kepemimpinan PASOK,” katanya.
Pemerintah kemudian mengatakan bahwa mereka telah mengetahui pengawasan Androulakis, yang dikatakan sah karena telah disetujui oleh jaksa, dan berusaha untuk menginformasikan kepadanya “tetapi Androulakis memilih untuk tidak menanggapi,” kata juru bicara pemerintah Giannis Oikonomou.
Oikonomou menambahkan bahwa Partai Konservatif berkuasa, yang mengendalikan 157 anggota parlemen di majelis dengan 300 kursi, akan mendukung pembentukan komite investigasi untuk memeriksa masalah tersebut. Agar disetujui, mosi semacam itu perlu ditandatangani oleh 120 anggota parlemen. (*)