IRAN ikut bereaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian bahkan mengutuk kunjungan kontroversial tersebut sebagai campur tangan Washington dalam urusan internal Beijing.
“Penghormatan terhadap integritas teritorial negara adalah salah satu dasar yang diakui dari hukum internasional,” katanya dalam cuitannya di Twitter pada Rabu (3/8).
“Langkah-langkah provokatif AS, telah berubah menjadi sumber ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas internasional,” lanjutnya, dan menegaskan dukungan Republik Islam untuk prinsip ‘satu-China’ tidak diragukan lagi.
Baca Juga:Pengabdi Setan 2: Remake Pengabdi Setan 1980Putri Paku Buwono XIII Dilarang Masuk ke Cepuri Keraton Solo, Begini Penjelasan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Sehari sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa kunjungan Pelosi merupakan “perilaku yang menciptakan ketegangan”, seperti dilaporkan Press TV.
“Perilaku ini tidak akan memiliki hasil kecuali meningkatnya ketidakstabilan dan gejolak permusuhan, dan ini layak untuk dikecam,” katanya.
Ia menekankan, penghormatan terhadap kedaulatan nasional negara adalah salah satu prinsip dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Pasal 2 Piagam mencegah anggota dari perilaku apa pun yang membahayakan integritas teritorial dan kemerdekaan politik negara lain,” sambungnya.
Reza Zabib, Direktur Jenderal Departemen Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Iran, menggambarkan ketegangan yang meningkat antara Washington dan Beijing sebagai “Perang Dingin”, yang akan membawa kejutan besar dalam hubungan dunia internasional. (*)