Menurut dia, dengan dasar data reservasi, maka diketahui siapa, berapa, dan ke mana pengunjung akan berada di dalam kawasan. Hal ini, kata Carolina, akan memudahkan pengelolaan, termasuk penjagaan dan patroli.
Manajemen kunjungan ini diharapkannya menjawab isu dan permasalahan seperti overtourism yang berdampak pada perilaku komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan ilegal, penggunaan pukat harimau dan overfishing. “Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, seiring berjalannya waktu, hilangnya nilai jasa ekosistem kawasan diproyeksikan akan dapat merusak habitat komodo,” kata dia.
Sistem Wildlife Komodo, Carolina menambahkan, sudah dapat mulai diakses dan digunakan setiap wisatawan yang ingin melakukan kunjungan ke kawasan konservasi Pulau Komodo, Pulau Padar dan kawasan perairan sekitarnya. Para wisatawan dapat melakukan pendaftaran dan reservasi secara digital melalui aplikasi INISA dan melakukan verifikasi melalui kode OTP yang akan dikirimkan langsung ke nomor handphone.
Tarif Rp 15 Juta per 4 orang dapat apa saja?
Baca Juga:Nancy Pelosi: Dukung Demokrasi Taiwan, China: Pelosi Rusak Perdamaian dan Stabilitas di Selat TaiwanLaporan Pusat Aksi Keagamaan Israel: Warga Palestina Terima Dakwaan dan Hukuman Lebih Tinggi Dibandingkan Warga Israel
Kontribusi konservasi sudah meliputi tiket masuk Pulau Komodo, Pulau Padar serta wisata bahari sekitarnya, asuransi jiwa dan kecelakaan, airport service seperti baggage claim, transportasi Bandara – Hotel – Pelabuhan, pemandu wisata (Naturalis Guide) beserta panduan wisata konservasi (e-book). Termasuk souvenir khas Pulau Komodo buatanmasyarakat lokal.
Sebaliknya, biaya atau kontribusi konservasi belum termasuk tiket pesawat, hotel dan konsumsi, transportasi selain rute Bandara-Hotel-Pelabuhan, kapal wisata/living on boat, serta alat menyelam dan tips untuk pemandu wisata.
“Wisatawan yang telah terdaftar pada aplikasi dapat mengunjungi kawasan konservasi Pulau Komodo, Pulau Padar, dan wilayah perairan sekitarnya dengan melakukan reservasi terlebih dahulu, kemudian akan melakukan scan barcode di Waterfront (Pelabuhan) dan pemeriksaan akan dilakukan di destinasi yang dituju,” kata Carolina.
Dalam keterangan tertulis yang disusulkannya hari ini, Selasa 2 Agustus 2022, Carolina menjelaskan kelompok pengunjung yang tidak sampai genap 4 orang atau kelipatannya, bisa mendaftar melalui agen pariwisata yang resmi terdaftar di aplikasi INISA. Jadi nanti agen tersebut yang menggabungkan trip-nya dengan rombongan lain.
Atau, bisa juga tidak perlu menunggu genap 4 orang asalkan bersedia menutup kontribusi konservasi yang telah ditetapkan secara kolektif Rp 15 juta per 4 orang per tahun itu. “Jadi tidak perlu tunggu genap 4 orang dan kalau kunjungan ke Taman Nasional Komodo (Pulau Komodo, Pulau Padar, dan wilayah perairan sekitarnya) lebih dari 1x selama 1 tahun tidak perlu lagi membayar.” (*)