Dalam kolom opini di Washington Post yang rilis usai ia mendarat, Pelosi menjelaskan kunjungannya. Ia memuji komitmen Taiwan pada pemerintahan demokrasi sambil mengkritik China karena meningkatkan ketegangan dengan Taiwan beberapa tahun terakhir.
“Kami tidak bisa diam sementara CCP (Partai Komunis China) terus mengancam Taiwan dan demokrasi itu sendiri,” kata Pelosi.
Pelosi juga menyinggung “penindakan keras brutal” China pada aktivis demokrasi di Hong Kong dan perlakukan pada masyarakat muslim Uighur di Xinjiang dan minoritas lainnya yang AS anggap sebagai genosida.
Baca Juga:Laporan Pusat Aksi Keagamaan Israel: Warga Palestina Terima Dakwaan dan Hukuman Lebih Tinggi Dibandingkan Warga IsraelGurubesar Ilmu Hukum Internasional UI: Kemlu Perlu Buat Pernyataan Tegas Atas Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan
Iring-iringan mobil Pelosi menuju hotelnya di kawan mobil polisi dengan lampu merah-biru, sementara sejumlah warga melambaikan tangan di pinggir jalan dan mengarahkan kamera telepon mereka ke arah sebuah mobil hitam. Iring-iringan rombongan delegasi AS mengarah langsung ke tempat parkir hotel.
Pada Selasa malam gedung tertinggi di Taiwan, Taipei 101 menyalakan pesan bertuliskan “Selamat Datang di Taiwan”, “Ketua Kongres Pelosi” dan “Taiwan (hati) AS”. (*)