KETUA DPR AS, Nancy Pelosi, beserta rombongan anggota Kongres mendarat di Taiwan, Selasa malam, 2 Agsutus 2022. Ia tetap melanjutkan rencananya itu, meskipun mendapat kecaman dan peringatan dari China yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.
“Kunjungan delegasi kami ke Taiwan menghormati komitmen teguh Amerika untuk mendukung Demokrasi Taiwan yang semarak,” kata Pelosi di akun Twitter resminya begitu ia mendarat di mendarat di bandara Songshan Taipei pada pukul 22.45 waktu setempat setelah sekitar tujuh jam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia.
“Diskusi kami dengan kepemimpinan Taiwan menegaskan kembali dukungan kami untuk mitra kami dan mempromosikan kepentingan bersama kami, termasuk memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
Baca Juga:Makin Tegang, Beijing Beri Label Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan ‘Sangat Berbahaya’Berikut Parpol yang Daftar ke KPU Jadi Peserta Pemilu 2024
Solidaritas Amerika dengan 23 juta orang Taiwan lebih penting hari ini daripada sebelumnya, karena dunia menghadapi pilihan antara otokrasi dan demokrasi, katanya.
“Kunjungan kami adalah salah satu dari beberapa delegasi Kongres ke Taiwan – dan itu sama sekali tidak bertentangan dengan kebijakan lama Amerika Serikat, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan tahun 1979, Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan.”
Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat ke Taiwan oleh dalam 25 tahun.
“Kunjungan kami adalah bagian dari perjalanan kami yang lebih luas ke Indo-Pasifik — termasuk Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang — yang berfokus pada keamanan bersama, kemitraan ekonomi, dan pemerintahan yang demokratis,” kata Pelosi dalam keterangan pers yang disiarkan DPR AS.
China dari awal menentang kunjungan ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian memastikan Beijing tidak akan tinggal diam jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Pelosi nekat mengunjungi Taiwan. Ia menyatakan, otoritas China akan mengambil tindakan.
“Seandainya Pelosi mengunjungi Taiwan, ini akan menjadi campur tangan besar dalam kebijakan domestik China dan akan menyebabkan konsekuensi yang sangat serius,” kata Zhao dalam jumpa pers, seperti dikutip Reuters. (*)