Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Amerika Serikat telah memberi tahu beberapa sekutu tentang kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Sedangkan dua sumber lainnya mengatakan, kemungkinan Pelosi dijadwalkan bertemu dengan sekelompok kecil aktivis yang blak-blakan tentang catatan hak asasi manusia China selama dia tinggal di Taiwan, pada hari Rabu (3/8/2022).
Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan tidak memiliki pernyataan atas laporan rencana perjalanan Pelosi.
Baca Juga:Berikut Parpol yang Daftar ke KPU Jadi Peserta Pemilu 2024Davina Syafa Felisa Putri Sulung Mona Ratuliu dan Indra Brasco Alami Depresi, Meisya Siregar Khawatir Doakan Mima Shafa di Ka’bah
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan pada briefing harian pada hari Senin bahwa kunjungan Pelosi akan menyebabkan konsekuensi serius.
“Jika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Pelosi pergi ke Taiwan, itu akan menjadi campur tangan besar dalam urusan internal China, secara serius merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, menginjak-injak prinsip satu-China, secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan secara serius merusak hubungan China-AS, yang mengarah pada perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemenlu China.
“Kami ingin memberi tahu Amerika Serikat sekali lagi bahwa China berdiri dan Tentara Pembebasan Rakyat China tidak akan pernah tinggal diam, dan bahwa China akan mengambil tanggapan tegas dan tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya,” tambahnya. (*)