NANANG Firmansyah, pekerja bangunan yang diminta menggali lubang oleh pihak JNE mengaku menerima upah sebesar Rp 1,5 juta. Lubang yang digalinya pun sedalam satu setengah meter dengan ukuran diameter lubang 2×2 meter layaknya lubang septic tank.
“Ya saya dapat orderan menggali dari teman saya, Dadung pak,” katanya pada awak media, Selasa (2/8/22).
“Galinya kedalaman segini lah, satu meter setengah,” katanya.
Lebih lanjut Nanang mengatakan, dirinya menggali lubang tersebut dengan temannya selama dua hari.
Baca Juga:Polri Sebut Irjen Ferdy Sambo Tidak Menjabat Lagi Sebagai Kepala SatgassusBerikut Fakta dari Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
“Dibayar saya terima Rp 1,5 juta, berdua sama temen galinya. Penggalian 2 hari dari pagi sampai siang hari,” jelasnya.
Disinggung Ada yang dikubur setelah menggali, Nanang mengatakan tidak ada.
“Enggak ada, hanya gali aja. Dan galinya manual menggunakan pacul sama pengki dan garpu,” ungkapnya.
Lanjut Nanang menjelaskan, setelah menggali lubang, Nanang dan rekannya diminta untuk pulang.
Dirinya juga mengaku tidak tahu siapa yang menutup lubang tersebut.
“Ditinggalkan, dibayar sisanya dan saya disuruh pulang, gitu aja,” katanya.
“Saya enggak tau, mungkin orang JNE yang menutup lubang tersebut,” timpalnya lagi.
Mengetahui sembako yang dikubur di lubang yang ia gali, Nanang mengaku kaget dan tertipu.
“Yang enggak tau, saya bilang kan buat septic tank. Ya merasa ditipu lah. Kalau gali buat kubur sembako, nggak mau saya, buat apa. Nggak nyangka lah kalo buat kubur sembako,” sesalnya.
Ditanya kapan menggali lubang tersebut, Nanang mengaku tidak tahu persis kapan tanggal dan tahunnya.
Baca Juga:Prinsip Femme Fatale, Rocky Gerung Ingatkan Korban dalam Kasus Penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat Ada 2 OrangKasus Dugaan Penyerobotan Lahan di Riau, Surya Darmadi Korupsi Uang Negara Sebesar Rp78 Triliun
“Sudah lama juga sih, kayaknya segitu tahun 2020, tetapi saya kurang tahu juga karena udah lama juga sih pak,” tutupnya. (*)