Terdapat juga luka di tubuh Yosua dari kepala belakang tembus ke hidung. Selain itu dari leher tembus ke bibir, dari dada tembus ke belakang, lengan kanan bawah, dari bagian dalam tembus ke lengan luar.
Posisi luka tersebut menimbulkan pertanyaan atas keterangan yang dibuat polisi sebelumnya, bahwa Bharada J sempat mendapatkan tembakan dari Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang bersembunyi di tangga menuju ke lantai dua. “Jadi pelurunya itu lurus, bukan menyamping. Sedangkan tembakan itu posisinya lurus,” ujarnya.
Menurut Kamaruddin, walau tim forensik bukan ahli balistik, ia meyakini jika tembakan betul berasal dari lantai dua ke lantai satu, seharusnya posisi peluru tidak datar.
Terdapat luka bukan tembakan
Baca Juga:Prinsip Femme Fatale, Rocky Gerung Ingatkan Korban dalam Kasus Penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat Ada 2 OrangKasus Dugaan Penyerobotan Lahan di Riau, Surya Darmadi Korupsi Uang Negara Sebesar Rp78 Triliun
Terdapat pula luka pada bahu kanan yang diduga rusak sampai bagian otot terkelupas. Ada juga luka pada jari manis dan kelingking dari tangan kiri. Menurutnya, pergelangan tangan kiri patah. Kemudian ditemukan juga luka sobek pada kaki bagian kanan. Diduga bagian itu sobek saat memasukkan formalin pada pertama autopsi.
Ada juga luka bolong di pergelangan kiri, ia menduga bentuk luka itu seperti ada tindakan perusakan. “Di pergelangan kalau kaki ditekuk, lutut belakang itu juga ada kerusakan. Lutut kiri (di bagian engsel persis). Lalu di kaki sebelah kanan itu ibunya curiga, karena kaki sebelah kanan itu tidak bisa lurus lagi,” katanya.
Adapun Ketua Tim Autopsi Ulang yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia Ade Firmansyah mengatakan pemeriksaan hasil autopsi ulang membutuhman waktu sekitat dua hingga empat pekan. Ia mengaku tak ingin terburu-buru mengutarakan hasil temuan.
Sementara itu, ia menuturkan kondisi jasad Brigadir J yang telah diberi formalin mulai mengalami pembusukan, sehingga menjadi kendala selama pemeriksaan. Namun, tim meyakini ada beberapa luka, seperti luka bukan dari tembakan peluru yang butuh ditangani lebih lanjut. (*)