Dalam menjalankan kebijakan politik luar negeri, suatu hal yang sangat prinsipal adalah memperjuangkan kepentingan nasional untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negaranya. Segala bentuk dan tindakan kebijakan yang diambil Kepala Negara mewakili seluruh dan segenap warga Indonesia.
Penulis memberikan paparan beberapa alasan dan argumentasi tujuan strategis kepentingan nasional dan kepentingan global dari Kunjungan Presiden ke China, Jelang dan Korea Selatan.
Membendung dan Membentuk Polarisasi Kekuatan Politik Global
Krisis Konflik Rusia – Ukraina menyebalkan terjadinya kutup baru perimbangan politik dunia.Indonesia rupanya tidak ingin melupakan kawasan Asia sebagai bagian blok baru politik di kawasan Asia.
Baca Juga:Hasil Periksa Video CCTV Terkait Tewasnya Brigadir J, Inilah yang Terjadi dari 20 Rekaman 27 TitikKasus Penembakan Rina Wulandari Berada di Ranah Polri
Indonesia bersama China ,Korea Selatan dan Jepang sudah bisa mewakili kekuatan baru di peta politik internasional.
Kawasan Asia memiliki keunggulan di posisi geopoltik. Kawasan yang akan menjadi penyangga perdamaian dan keamanan dunia.
Kekuatan baru ini dapat membendung agresi pengaruh dari Rusia atau Amerika yang sedang gencar memperebutkan dukungan politik terutama di negara negara Asia.
Melakukan Kerjasama Ekonomi Kawasan
Potensi pasar dunia saat ini bisa saja ada di Asia dengan mengingatkan kembali gairah pertumbuhan ekonomi yang memicu pertumbuhan ekonomi dunia .
Indonesian,Jepang dan China serta Korea Selatan mempunyai basil keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang berbeda sehingga ketiga negara ini akan saling melengkapi dalam transaksi perdagangan di kawasan Asia.
Kebutuhan yang mendesak adalah kesepakatan aturan dalam transaksi perdagangan ketiga negara tersebut. Dalam antisipasi krisis ekonomi dan energi ,dibutuhkan pakta kerja sama keamanan energi dan pangan.
Hubungan ekonomi kawasan juga harus menjadi isu utama terutama menyangkut isu hambatan dan blok perdagangan kawasan.
Menjamin Hubungan Kultural Negara Asia
Baca Juga:Hasil Autopsi Jenazah Kopda Muslimin Dipastikan Akibat KeracunanArah Jalan Siliwangi Kota Cirebon Ditutup
Rumpun manusia terbesar di dunia saat ini ada di belahan dunia Asia. Sangat unik ketika mereka bisa disatukan dalam manifestasi kerjasama budaya dan pendidikan. Menghidupkan kembali kebudayaan akan dasar kesamaan nenek moyang bagi Indonesia, Korea Utara Jepang dan China.
Diplomasi budaya ini sebagai bagian kerjasama Kultural yang akan mengikat emosi dan memicu persaudaraan kawasan. Tentunya akan menimbulkan solidaritas kolektif yang sangat efektif membendung budaya dan politik asing. (*)