GEBRAKAN Presiden dan Kemenlu dalam kegiatan dan agenda menjalankan politik luar negeri indonesia di kancah dunia mendapatkan dukungan positif di dalam negeri dan internasional.
Perjalanan safari politik Jokowi di berbagai negara dan kawasan menjadikan isu-isu pembicaraan perdamaian dan ekonomi sangat menarik dan telah mencuri perhatian dunia dan masyarakat internasional.
Sepantasnya Jokowi harus diacungi jempol. Setelah banyak menyita perhatian dunia dalam lawatan misi perdamaian untuk Rusia dan Ukraina , Jokowi kembali melakukan manuver agenda politik di kawasan Asia Timur
Baca Juga:Hasil Periksa Video CCTV Terkait Tewasnya Brigadir J, Inilah yang Terjadi dari 20 Rekaman 27 TitikKasus Penembakan Rina Wulandari Berada di Ranah Polri
Tiga negara dalam rumpun Asia (China, Jepang dan Korea Selatan) ini menjadi prioritas selanjutnya untuk dikunjungi Presiden Jokowi . Agenda kunjungan ketiga negara tersebut akan dilangsungkan selama 5 hari kerja dari tanggal 25-30 Juli 2022.
Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke negara Asia Timur untuk menunjukkan peran aktifnya Indonesia baik dalam agenda kegiatan mendukung kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif .Indonesia ingin memberikan petunjuk peranan Indonesia kancah politik dan ekonomi dunia sangat agresif.
China negara pertama yang dikunjungi Presiden Jokowi dalam lawatan di Asia Timur di lanjutkan ke Jepang dan berakhir di Korea Selatan.
Mengapa Jokowi lebih memprioritaskan tiga negara tersebut dengan berbagai alasan penting. Pertimbangan pencapaian tujuan agenda kunjungan tersebut tidak lepas pada isu dan terkait dengan kepentingan nasional dan kondisi struktur geopolitik di wilayah Asia dan Asean.
Agenda pembicaraan antara tiga kepala tinggi negara dengan Indonesia memiliki jangkauan arti dan persepsi sangat menarik dalam kebijakan hubungan internasional yang selama ini telah dibina dan akan diteruskan atau dikembangkan lebih jauh oleh masing+ masing negara.
Indonesia saat ini sedang memiliki jabatan internasional yang sangat strategis seperti sedang menjabat sebagai Presiden G 20.Tentunya Indonesiabmempunya nilai tawar tinggi dalam kancah diplomasi dunia.
Konstalasi politik dan keamanan di wilayah Asia akan menjadi isu paling hangat di bahas baik dalam agenda pertemuan dengan Pemimpin 3 negar tersebut. Disinilah Indonesia akan menjadi magnet sentral dalam setiap agenda isu yang akan dibahas.
Baca Juga:Hasil Autopsi Jenazah Kopda Muslimin Dipastikan Akibat KeracunanArah Jalan Siliwangi Kota Cirebon Ditutup
Isu kemanan di laut China Selatan menjadi isu panas antara China dan negara negara Asean. Isu ekonomi dan perdagangan baik dalam kerangka kerjasama bilateral dan multilateral akan menjadi prioritas sangat mendesak berkaitan antisipasi dan solusi terjadinya resesi global di tahun 2023.