KOMNAS HAM melanjutkan rangkaian pemeriksaan untuk mengungkap kematian Brigadir Yosua dalam penembakan di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Hari ini, Komnas HAM memanggil tim Laboratorium Forensik dan Siber Polri untuk memeriksa CCTV dan ponsel.
“Misalnya Brigadir J, kami akan tanya di mana posisinya, apa isinya termasuk misalnya HP-nya Irjen Sambo akan kami tanya di mana dan apa isinya dalam konstruksi kasus ini,” kata komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (27/7).
Anam belum mengungkap ada berapa orang yang akan datang dalam pemeriksaan hari ini. Bagi dia yang paling penting dalam pemeriksaan ini bukan orangnya, tapi barang yang akan diperiksa.
Baca Juga:Ponsel Keluarga Brigadir J Diretas sebelum Terbunuh, Berikut Kata Pakar Digital Forensik dan KontraSKemenkumham Pastikan Tidak Memuat Pasal Kriminalisasi Insan Pers
“Kalau dalam ruang pemeriksaan digital forensik maupun siber bukan orangnya tapi soal barangnya. Orangnya bisa banyak karena itu tim tapi yang paling penting barangnya. nanti akan kami umumkan apa saja barang yang kami dapat,” tambah dia.
Sampai saat ini, Komnas HAM sudah memeriksa sejumlah pihak. Di hari Senin, Komnas HAM memeriksa dokter forensik Polri. Ini untuk mendalami hasil autopsi Brigadir Yosua.
Keesokan harinya, Komnas HAM memeriksa 6 ajudan Irjen Sambo. Dalam kesempatan itu, untuk pertama kalinya Bharada Richard Eliezer muncul setelah kasus ini mencuat.
Komnas HAM mendalami bagaimana hubungan antar-sesama ajudan, hubungan dengan Irjen Sambo dan keluarga, termasuk situasi beberapa hari sebelum penembakan terjadi. (*)