Selain luka tembak dan sayatan, pihak keluarga menyatakan, dua jari jenazah Brigadir J juga putus. Luka sayatan ditemukan di mata, hidung, bibir, di leher, dan kaki Brigadir J.
Selain kejanggalan luka, keluarga Brigadir J juga sempat tidak diizinkan melihat luka tembak pada tubuh polisi tersebut. Pihak kepolisian melarang keluarga melihat jenazah dengan dalih sudah diotopsi. (*)