Empat orang diduga sebagai pelaku perundungan. Mereka adalah teman sepermainan satu desa dengan korban. Perundungan itu terjadi di desa tempat mereka tinggal. Salah seorang pelaku disebut duduk di bangku sekolah menengah pertama, sisanya pelajar sekolah dasar.
Video persetubuhan korban dengan binatang yang tersebar, diduga menyebabkan ia depresi berat. Korban kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit.
“Jumat (15/7) itu anak dibawa ke rumah sakit karena sudah tidak bisa masuk lagi asupan makanan. Sempat dibawa pulang untuk observasi, kemudian hari Sabtu dibawa lagi ke rumah sakit dan kemudian ananda korban, Minggu malamnya dinyatakan meninggal dunia,” katanya.
Baca Juga:12 Jam Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus Meme Stupa Mirip Jokowi, Roy Suryo Duduk di Kursi Roda Tidak DitahanSatu Pelaku Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang Tertangkap
Korban kemudian dimakamkan Senin pagi oleh keluarga. KPAI yang mengetahui peristiwa itu, melakukan investigasi dengan menemui keluarga korban.
KPAI Tasik Amankan Keluarga Korban dan Pelaku Perundungan
KPAI Kabupaten Tasikmalaya telah mengamankan keluarga pelaku dan keluarga korban yang meninggal dunia akibat diduga depresi usai dirundung hingga dipaksa menyetubuhi kucing.
“Keluarga korban kita evakuasi dan tinggal di rumah aman KPAI Kabupaten Tasik. Kemudian keluarga terduga pelaku dan anak-anak juga diamankan di rumah aman P2TP2A Kabupaten Tasik,” kata Ato.
Ato mengatakan, kedua pihak keluarga sengaja diamankan karena mereka mengalami kondisi kesehatan psikis yang menurun.
“Kita hari ini akan berkonsentrasi ke pemulihan kondisi psikis baik korban maupun terduga pelaku. Kami amankan keluarga korban dan pelaku tujuannya adalah trauma healing dan memudahkan proses hukum agar lebih lancar,” ujarnya.
Diagnosis RS soal Anak di Tasik Meninggal Usai Setubuhi Kucing
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama. Kabid Pelayanan RS SMC Adi Widodo menjelaskan soal diagnosis anak tersebut.
“Kondisi pasien datang pada 16 Juli 2022 sekitar pukul 19.00 WIB. Pasien datang dalam kondisi penurunan kesadaran,” ujar Adi.
Baca Juga:Kejagung: Kerugian Negara Akibat Kasus Korupsi Fasilitas Ekspor Minyak Sawit Mentah CPO Capai Rp20 TriliunPT SKE Diduga Tak Sesuai UU, Kuasa Hukum : Kita Tuntut Hak Beni
Adi mengatakan, berdasarkan informasi orang tuanya, anak itu sudah mengalami penurunan kesadaran sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit.
“Jadi ada demam sudah satu minggu dan kondisi lemah tidak bisa makan minum akibat pengakuan keluarga,” kata Adi.