POLISI meringkus eksekutor dalam peristiwa penembakan Rina Wulandari, istri anggota TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hal tersebut ditegaskan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
“Tim gabungan Polda Jawa Tengah menangkap salah satu penembakan istri anggota TNI,” kata Irwan Anwar dilansir dari Antara, Jumat (22/7/2022).
Irwan menjelaskan, selain menangkap satu pelaku, petugas juga mengamankan satu pucuk senjata api yang diduga digunakan untuk menembak korban.
Baca Juga:Kejagung: Kerugian Negara Akibat Kasus Korupsi Fasilitas Ekspor Minyak Sawit Mentah CPO Capai Rp20 TriliunPT SKE Diduga Tak Sesuai UU, Kuasa Hukum : Kita Tuntut Hak Beni
Meski demikian, pihaknya belum menjelaskan detil identitas pelaku maupun kronologis penangkapan.
Sebelumnya, polisi sudah menemukan lebih dahulu dua sepeda motor yang digunakan keempat pelaku saat beraksi.
Dua sepeda motor tersebut, masing-masing Kawasaki Ninja diamankan di sebuah rumah di Mijen, Kota Semarang, sedangkan Honda Beat diamankan dari sebuah rumah di Sayung, Kabupaten Demak.
Polisi meringkus eksekutor dalam peristiwa penembakan Rina Wulandari, istri anggota TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya, Rina Wulandari (34), istri seorang anggota TNI, ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (18/7/2022).
Kapolrestabes Kombes Irwan Anwar mengatakan bahwa korban mengalami luka di bagian perut akibat tembakan tersebut.
“Dua tembakan, satu bersarang di perut korban,” katanya.
Polisi sendiri telah mengungkap ciri-ciri dan peran empat pelaku penembakan korban.
Baca Juga:Komnas Perempuan Minta Hentikan Spekulasi Terkait Peristiwa di Rumdin Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy SamboTNI-POLRI Jaga Istri Tentara Korban Penembakan OTK di Semarang
Irwan mengatakan empat pelaku menggunakan dua sepeda motor, masing-masing Kawasaki Ninja dan Honda Beat Street tanpa nomor polisi.
Adapun ciri-ciri keempat pelaku yang terekam dalam kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian diketahui masing-masing untuk pelaku yang berperan sebagai eksekutor penembakan menggunakan helm yang biasa digunakan untuk motocross, bersepatu warga hitam merah, serta menggunakan senjata api yang diduga pistol.
Adapun dua pelaku lain yang mengendarai Honda Beat bertugas sebagai pengawas saat eksekusi penembakan.
“Salah seorang pelaku diketahui berambut panjang,” katanya.
Dari rekaman CCTV, kata dia, para pelaku yang diduga merupakan warga sipil tersebut selalu berkomunikasi dengan seseorang melalui telepon sebelum beraksi. (*)