PERDANA Menteri (PM) Italia Mario Draghi mengundurkan diri pada Kamis (21/7/2022) setelah sekutu kunci koalisi di pemerintahannya tak mendukungnya di parlemen.
Draghi mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Sergio Mattarella dalam pertemuan Kamis pagi di Istana Quirinale. Mattarella, yang telah menolak tawaran pengunduran diri yang serupa minggu lalu, “mencatatnya” kali ini, namun meminta pemerintah Draghi untuk tetap bertahan sebagai pelaksana tugas, kata kantor presiden.
Pemerintah persatuan nasional Draghi pecah pada hari Rabu (20/7/2022) setelah anggota koalisi kanan, kiri dan tengah yang tidak nyaman, menolak seruannya untuk bersatu kembali untuk menyelesaikan masa jabatan dan memastikan implementasi program pemulihan pandemi yang didanai Uni Eropa (UE).
Baca Juga:Kuasa Hukum Nikita Mirzani Tegaskan Tidak Ada Penahanan, Dipanggil Diperiksa di Polresta Serang KotaPerseteruan Antara Sedulur di Balik Nama Sungai Cipamali
Sebaliknya, partai-partai kanan-tengah Forza Italia dan Liga dan Gerakan Bintang-5 populis tak mau mendukungnya untuk melakukan mosi tak percaya soal penanganan biaya hidup yang tinggi di Senat. Hal ini menjadi tanda yang jelas bahwa mereka telah selesai dengan pemerintahan 17 bulan Draghi.
“Terima kasih atas semua kerja sama yang dilakukan bersama selama periode ini,” kata Draghi kepada Majelis Rendah sebelum dia pergi menemui Mattarella.
Surat kabar Italia pada hari Kamis kompak menyuarakan kemarahan mereka pada situasi ini, mengingat Italia tengah berurusan dengan melonjaknya inflasi dan biaya energi, perang Rusia melawan Ukraina dan reformasi luar biasa yang diperlukan untuk mendapatkan sisa dana pemulihan 200 miliar euro dari UE.
“Malu,” judul La Stampa di halaman depan. “Italia Dikhianati,” kata La Repubblica. “Perpisahan dengan Pemerintah Draghi,” kata Corriere della Sera.
Gerakan Bintang-5, peraih suara terbesar dalam pemilihan nasional 2018, telah terganggu selama berbulan-bulan setelah prioritas mereka untuk pendapatan dasar dan gaji minimum mereka diabaikan. Pekan lalu, Bintang-5 memboikot usulan Draghi di senat. Kondisi ini mendorong Draghi menawarkan untuk mengundurkan diri untuk pertama kalinya.
Mattarella menolak permintaan itu dan meminta Draghi untuk kembali ke parlemen untuk memberi tahu anggota parlemen tentang situasi tersebut. Draghi melakukan itu pada hari Rabu dalam memohon kepada para pemimpin partai untuk mendengarkan seruan persatuan dari rakyat Italia yang telah menandatangani petisi yang memintanya untuk tetap bertahan.