TIGA spesies baru salamander perut hitam telah ditemukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh R. Alexander Pyron, Profesor Biologi Robert F. Griggs di Universitas George Washington.
Salamander baru ini ditemukan di Pegunungan Appalachian selatan di Amerika Serikat bagian timur, yang diduga berasal dari populasi perut hitam yang telah lama dianggap sebagai spesies tunggal.
Penemuan ini menyoroti spesies “samar”, yang digambarkan sebagai spesies yang tidak memiliki perbedaan nyata yang memisahkan populasi yang berbeda secara evolusioner.
Baca Juga:Keluarga Yakin Brigadir J Tewas Akibat Pembunuhan Berencana, Ada Bekas Luka Jerat di LeherViral Video Pernikahan Antara Manusia dengan Kambing, Anggota DPRD Gresik DitahanÂ
Menurut para peneliti, salamander perut hitam dikenal sebagai spesies tunggal selama lebih dari 100 tahun, tetapi tetap memiliki perbedaan halus di antara mereka.
“Salamander perut hitam telah dipelajari secara umum selama lebih dari 100 tahun. Pada tahun 2002, spesies kerdil samar ditemukan, dan, pada tahun 2005, bukti DNA mulai menunjukkan masih ada lagi,” kata Pyron, seperti diketahui dari News Wise, Rabu (20/7/2022).
“Baru pada penelitian kami yang didanai NSF pada tahun 2020, kami dapat mengurutkan data skala genom untuk mengetahui bahwa sebenarnya ada lima spesies yang tampak serupa,” ungkapnya.
Para peneliti memulai dengan mengamati Desmognathus quadramaculatus, spesies salamander yang telah dicirikan dengan buruk sepanjang sejarahnya.
Mereka memperhatikan bahwa aspek morfologis, genetik dan geografis tertentu berbeda di antara spesimen, termasuk variasi dalam ukuran, bentuk dan pola warna.
Setelah mengurutkan genom dari D. quadramaculatus, para peneliti menemukan lima spesies terpisah, tiga di antaranya baru bagi para peneliti. Spesies baru tersebut sekarang dikenal sebagai D. gvnigeusgwotli, D. kanawha, dan D. mavrokoilius.
“Setelah melihat beberapa spesimen, kami melihat variasi fenotipik yang jelas dan substansial di antara sebagian besar garis keturunan. Faktanya, nama ‘quadramaculatus’, yang digunakan selama lebih dari 120 tahun, bukanlah nama yang tepat untuk kelima spesies ini,” kata Pyron.
Baca Juga:Pakai Sabu, Oknum Polisi Berpangkat Kompol di Sorong Ditetapkan TersangkaHabib Rizieq Shihab: Pembebasan Bersyarat Saya Bukan dari Partai Politik, Pejabat atau Kekuasaan
“Kami melacak spesimen asli di museum di Philadelphia dan Paris dan menemukan bahwa mereka milik spesies yang sama sekali terpisah. Ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa ‘samar’ mereka pada akhirnya,” jelasnya.
Menurut para peneliti, penelitian di masa depan harus menawarkan wawasan tambahan yang substansial tentang sejarah evolusi, distribusi geografis, interaksi ekologis, dan aspek lain dari salamander perut hitam baru. (*)