SRI Mangana mengutus Nyi Mas Gandasari untuk mewakilinya berunding dengan Raja Galuh. Saat itu, Nyi Mas Gandasari diminta menemui Prabu Chakraningrat. Nyi Mas Gandasari lalu berangkat dengan ditemani Ki Waruanggang, Ki Tameng, Ki Tedeng, dan Ki Sukawiyana.
Rombongan Nyi Mas Gandasari tiba dari sisi selatan. Mereka disambut prajurit bersenjata lengkap. Namun, para prajurit yang kebanyakan pria itu hanya terbengong-bengong melihat kecantikan Nyi Mas Gandasari.
Meski demikian, mereka tetap waspada memperhatikan Nyi Mas Gandasari beserta rombongannya. Tanpa kesulitan, akhirnya Nyi Mas Gandasari berhasil menemui Prabu Chakraningrat yang saat itu sudah paruh baya.
Baca Juga:Serangan Monyet Liar Tewaskan Bayi Usia 4 BulanDesakan Penonaktifan Karo Paminal dan Kapolres Jaksel, Polri: Kapolri Selalu Terbuka dan Pertimbangkan Semua Aspirasi
Sama dengan prajuritnya, Prabu Chakraningrat begitu terpesona dan birahinya langsung menutupi akal pikirannya. Dia menjadi lengah dan hanya bisa memikirkan birahinya. Tanpa disangka, mereka terkena sihir Nyi Mas Gandasari.
Prabu Chakraningrat baru sadarkan diri saat melihat Nyi Mas Gandasari berbalik badan dan mengambil kandaga emas di Paninggih. Tetapi dia sudah terlambat, karena secepat kilat pukulan Nyi Mas Gandasari menghantam.
Terkena pukulan telak, Prabu Chakraningrat langsung jatuh tersungkur. Nyi Mas Gandasari langsung melompat keluar bersama para prajurit yang mengawalnya. Sedang prajurit Rajagaluh tidak berdaya menghadapi kesaktian mereka.
Sebenarnya, misi kedatangan Nyi Mas Gandasari bukan untuk berdamai. Tetapi mengambil kandaga emas berisi abu jenazah guru Prabu Chakraningrat yang dimasukkan ke dalam cupu emas berbentuk ular yang disebut oray mas.
Banyak kisah dan versi cerita rakyat yang berkembang tentang Nyi Mas Gandasari. Dilansir dari kasugengankidul.desa.cirebonkab.go.id, nama Nyi Mas Gandasari diberikan oleh gurunya, Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah.
Saat itu, Kerajaan Galuh sedang berperang menghadapi Kesultanan Cirebon yang dibantu Kesultanan Demak Bintoro. Namun karena Kerajaan Galuh sulit dikalahkan oleh koalisi Kesultanan Cirebon, bersama Kesultanan Demak Bintoro, akhirnya Sunang Gunung Jati mengutus Nyi Mas Gandasari untuk menyusup ke Kerajaan Galuh.
Dalam cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, Nyi Mas Gandasari menyamar sebagai penari Ronggeng yang wajahnya sangat cantik, hingga mampu menakhlukkan Prabu Cakraningrat dan membawa lari pusaka Kerajaan Galuh.