PIHAK berwenang Uni Emirat Arab menahan Asim Ghafoor, warga negara Amerika Serikat (AS) dan pengacara hak-hak sipil yang sebelumnya menjabat sebagai pengacara untuk jurnalis Jamal Khashoggi yang tewas dibunuh. Penangkapan Ghafoor dilaporkan kelompok hak asasi, DAWN yang berbasis di AS.
Seorang pejabat senior Pemerintah AS mengatakan, AS mengetahuinya tentang penahanan tersebut. Tetapi pejabat itu tidak mengetahui apakah Presiden Joe Biden akan mengangkat masalah penahanan ini dalam pembicaraan bilateral dengan presiden UEA di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Arab Saudi.
“Tentu saja saya pikir kami memiliki poin tentang pentingnya akses konsuler dan yang lainnya. Tidak ada indikasi bahwa (penahanan) itu ada hubungannya dengan masalah Khashoggi,” ujar pejabat tersebut.
Baca Juga:Matahari Tepat di Atas Ka’bah, Ini PenjelasannyaJoe Biden Pergi, Israel – Hamas Saling Serang
Khashoggi dibunuh agen-agen Saudi pada 2018 di kantor Konsulat Saudi di Istanbul. Menurut intelijen AS, pembunuhan Khashoggi merupakan operasi yang disetujui Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS). Namun MBS membantah tuduhan keterlibatannya dengan kasus kematian Khashoggi. Sementara otoritas UEA pada tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar mengenai penahanan Ghafoor.
Democracy for the Arab World Now (DAWN) pada Jumat (15/7/2022) mengatakan, Ghafoor ditahan pada 14 Juli di bandara Dubai dalam perjalanan ke Istanbul untuk menghadiri pernikahan keluarga. Ghafoor merupakan seorang pengacara hak-hak sipil yang berbasis di Virginia,
DAWN yang mengutip pejabat konsuler AS mengatakan, Ghafoor ditahan di fasilitas penahanan di Abu Dhabi atas tuduhan terkait dengan hukuman in absentia untuk pencucian uang. Tetapi Ghafoor menyatakan, dia tidak memiliki pengetahuan tentang masalah hukum apa pun terhadapnya.
“Kami mendesak pemerintah Biden untuk membebaskan seorang pengacara Amerika yang ditahan secara sewenang-wenang sebelum setuju untuk bertemu dengan pemimpin UEA MBZ (Sheikh Mohammed bin Zayed) di Jeddah,” kata pernyataan DAWN.
Kelompok hak asasi itu mengatakan, UEA telah memenjarakan ratusan aktivis, akademisi, dan pengacara dengan cara yang tidak adil atas berbagai tuduhan.
UEA telah menolak tuduhan tersebut. UEA menyebut tuduhan itu tidak berdasar. UEA mengatakan, mereka berkomitmen untuk mengedepankan hak asasi manusia di bawah piagam negara. (*)