Salah seorang anggota kru dari Ganesha mengubunginya. Miller melakukan wawancara dengan kru dan membandingkan arah kapal dengan koordinat citra satelit.
Kemungkinan cahaya yang dilihatnya mirip dengan kejadian 2019 silam yang dialami oleh para kru kapal Ganesha.
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan para kru, Miller berasumsi hal ini disebabkan oleh bakteri vibrio harveyi, bakteri yang memakan ganggang. Ketika ada cukup banyak bakteri, mereka memancarkan cahaya yang lembut. Bahkan dikabarkan toilet kapalpun ikut bersinar.
Baca Juga:Begini Penjelasan Kemenag Batal Cabut Izin Pondok Pesantren Shiddiqiyyah JombangMeski Pasar Ponsel Lesu, Penjualan Apple Meningkat
Bagaimana bakteri ini menerangi area lautan memang masih menjadi misteri, namun saat ini ilmuwan bisa menemukan lautan susu melalui citra satelit. Sama seperti yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui apa yang menjadi pemicu dari kejadian ini.
Miller bahkan berharap, suatu hari nanti manusia dapat memprediksi di mana dan kapan lautan susu akan terjadi selanjutnya. (*)