KETUA RT Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto, mengatakan dia tak menerima laporan dari pihak Kepolisian soal ada kejadian penembakan di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7).
Oleh karena itu, Seno mengaku kesal karena tak diberi tahu adanya kejadian penembakan itu. Padahal, dia bertanggung jawab di area lingkungan tersebut. Termasuk saat olah TKP.
“Sampai sekarang saya ketemu aja enggak, terus terang saya juga, ya, kesal. Saya ini dianggap apa, sih, maaf saja saya ini jenderal lho meskipun RT,” ujar Seno kepada wartawan, Rabu (13/7).
Baca Juga:Yenny Wahid Minta Polisi Perhatikan Hak Privasi Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy SamboKlarifikasi, Luhut Tak Pernah Salahkan Ukraina atas Anjloknya Harga TBS Kelapa Sawit
Apalagi, lanjut Seno, pihak kepolisian yang sibuk dengan lokasi kejadian penembakan bahkan sempat menyuruh satpam setempat untuk membantu penjagaan.
“Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali enggak ada laporan, enggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT,” tambah dia.
Seno menjelaskan, dirinya baru mengetahui perihal penembakan di wilayahnya itu melalui pemberitaan pada Senin (11/7). Padahal, seharusnya setiap ada kejadian pasti langsung dilaporkan kepadanya.
“Biasanya kalau ada kejadian itu satpam mestinya laporan, nelepon gitu. Karena enggak ada laporan, jadi saya anggap enggak ada apa-apa,” jelasnya.
Menurut Mabes Polri, peristiwa baku tembak itu terjadi pada Jumat (9/7) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir Yosua tewas di lokasi.Polri baru mengumumkan peristiwa ini pada Senin (11/7). Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara, keluarga Yosua di Jambi mempertanyakan kematian anaknya yang dinilai janggal. (*)