Selain itu, Daratan Alaska dan Rusia haya berjarak 55 mil. Ini terlihat dari titik terdekat mereka antara Semenanjung Seward Alaska dan Semenanjung Chukotka Rusia.
Sementara itu, Gubernur Alaska Mike Dunleavy bereaksi. Ia mencuitkan pernyataan melalui Twitter.
“Semoga beruntung dengan itu! Tidak, jika kami memiliki sesuatu untuk dikatakan tentang itu. Kami memiliki ratusan ribu orang Alaska dan anggota militer bersenjata yang akan melihatnya secara berbeda,” katanya.
Baca Juga:China Deteksi Kasus Infeksi Covid-19 Subvarian Baru Omicron BA.5.2.1Wali Songo Miliki Garis Keturunan Putri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Pemerintah Putin sendiri belum memberi pernyataan resmi. Hal sama juga belum dikomentari Presiden AS Joe Biden dan kantornya Gedung Putih.
Rusia sendiri memang panas dengan AS dan sekutunya karena perangnya di Ukraina. Rusia menyerang Kyiv sejak 24 Februari.
Perang ini dibalas sanksi oleh Barat. Ancaman kelangkaan energi, krisis pangan dan resesi kini muncul seiring invasi yang menghantam kala penyembuhan karena Covid-19 belum benar-benar signifikan.
PBB sendiri mencatat 4.700 orang tewas karena pertempuran kedua negara. Sebanyak 6 juta lainnya mengungsi.
Ketegangan Rusia dan AS sendiri dikhawatirkan sejumlah pihak akan menjadi awal perang nuklir hingga perang dunia 3 (PD3). Akhir Juni lalu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, juga lantang menyebutkan PD 3 kala mengancam AS dan NATO soal Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Kremlin sejak 2014.
“Bagi kami, Krimea adalah bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya. Setiap upaya untuk melanggar batas Krimea adalah deklarasi perang terhadap negara kami,” tegas Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, dikutip Reuters melansir situs berita Argumenty i Fakty.
“Dan jika ini dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara; Perang Dunia Ketiga. Sebuah bencana total,” tambahnya. (*)