GEMPA susulan berkekuatan magnitudo 5 kembali mengguncang Lumajang, Jawa Timur. Sebelumnya, gempa telah mengguncang kota tersebut pada Sabtu (9/7/2022) pukul 03.27 WIB yang berkekuatan M 5,4.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa ini tidak berpotensi tsunami meskipun muncul gempa susulan di Lumajang pada pukul 05.50 WIB, yang mana datang sekitar 1,5 jam sejak gempa pertama.
“(Pusat gempa di) 163 km Barat Daya Lumajang-Jatim. Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG, Sabtu ini.
Baca Juga:Charly Van Houten Alami KecelakaanRibuan Massa Serbu Kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa Kabur
Adapun gempa terjadi pada titik koordinat 9.57 Lintang Selatan dan 112.93 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memaparkan beberapa fakta mengenai gempa yang terjadi di selatan Jawa Timur:
Terjadi di laut dangkal akibat pergeseran naik
Berikut fakta-fakta gempa Lumajang
- Gempa utama (mainshock) terjadi pada hari Sabtu 9 Juli 2022 pukul 03.27.07 WIB dengan Magnitudo 5,2. Episenter terletak pada koordinat 9,68° Lintang Selatan – 112,89° Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 175 Km barat daya Lumajang dengan kedalaman hiposenter 47 km.
- Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jawa Timur.
- Gempa ini memiliki mekanisme sumber berupa pergeseran naik (thrust fault ) dan tampaknya berasosiasi dengan sumber gempa megathrust selatan Jawa Timur.
Dirasakan di berbagai daerah hingga gempa susulan sebanyak 49 kali
Fakta selanjutnya:
- Gempa utama ini guncangannya dirasakan di Jember, Lumajang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, Blitar, dan beberapa daerah lain di Jawa Timur, hingga menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang bahkan genting pada beberapa rumah warga di Kecamatan Kencong, Jember, dilaporkan rontok dan berjatuhan.
- Meskipun episenter gempa ini berpusat di laut tetapi hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatan gempanya yang relatif kecil hingga belum dapat menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat mengganggu kolom air laut.
- Hingga pukul 13.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock) sebanyak 49 kali.
Lokasi gempa berdekatan dengan gempa besar M 7,8 pada 1994
Fakta berikutnya:
- Gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat terjadi 2 kali yaitu pada pukul 05.50.16 WIB dengan Magnitudo 4,9 dan pukul 09.53.44 WIB dengan Magnitudo 5,0.
- Rentetan gempa ini lokasi episenternya berdekatan dengan pusat gempa Magnitudo 7,8 pembangkit tsunami selatan Jawa Timur pada 3 Juni 1994 dengan tinggi tsunami 13,9 meter menyebabkan sebanyak 250 orang meninggal dan 15 orang lainnya hilang. (*)