Karena itu, menurut Deddy, jalan keluarnya adalah memperbaiki mata rantai produk sawit dimana jaminan pasokan dalam negeri terjaga baik volume maupun harganya. “Sudah saatnya kebijakan DMO dan DPO dievaluasi, pungutan yang berlebihan dikurangi, distribusi dan cadangan nasional dikendalikan dengan baik,” ucapnya.
TBS Sawit Anjlok Terpengaruh Ekspor Minyak Sunflower Ukraina
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koodinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bisar Pandjaitan mengatakan saat ini harga TBS kepala sawit memang mengalami tekanan. Kondisi saat ini diperburuk dengan langkah negara-negara yang mulai kembali membuka keran ekspor minyak biji bunga matahari atau sunflower. Salah satunya adalah Ukraina.
Kata Luhut, Ukraina juga menurunkan pajak ekspor untuk komoditas tersebut. Langkah yang dilakukan Ukraina ini membuat tekanan terhadap minyak olahan kalapa sawit global termasuk ke Indonesia. Meskipun ekspor sudah banyak dilakukan, namun harga jual TBS sawit anjlok.
Baca Juga:Mantan Presiden ACT Ahyudin Dicecar 22 Pertanyaan Selama 12 JamBMKG Ungkap Aktivitas Gempa di Selatan Jawa Timur, Lumajang Diguncang Belasan Kali
“Memang enggak gampang naikkan harga TBS itu kan selama ini harga minyak di Ukraina, minyak sunflower itu kan sudah lama tak terekspor berapa bulan tuh? 4-5 bulan kan. Sekarang dia turunin pajak dia bawa ekspor pengaruh lah ke yang lain,” katanya saat ditemui di Hotel Sahid Jakarta, Kamis, 7 Juli.
Kata Luhut, dirinya juga sudah menjelaskan kepada petani yang terhubung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) pada Selasa, 5 Juli di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan tak bisa memprediksi apakah harga TBS sawit akan meningkat dalam waktu dekat. Meksi begitu, Luhut menjelaskan pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak harga TBS.
Namun kembali lagi, kata Luhut, kondisi ekonomi global juga mempengaruhi. Khususnya, langkah Ukraina yang mulai kembali menjual minyak bunga matahari dengan harga yang lebih murah.
“Nggak bisa omong sekarang, kita harus lihat Ukraina. Dia kan cadangan sunflower-nya gede sekali tuh nggak terekspor kan… Kita paham itu. Cuma kita enggak tahu, enggak ada yang bisa prediksi selama ini,” tuturnya. (*)