Selanjutnya, surat itu menyatakan, ”Dia menyapa orang-orang kita dengan kata ‘Shalom’, akrab dengan masalah Yahudi dan Israel, dan memberi kesan sebagai seorang intelektual. Para staf (kedutaan Inggris) mencoba untuk membuat dia menjadi seorang Zionis. Dalam percakapan dengan dia, dia mengungkapkan pandangannya tentang dunia sosialis. Terlihat kesan bahwa ia mencondongkan dirinya ke arah komunisme.”
“Sekarang muncul foto-foto yang telah dipublikasikan di media tentang penangkapan seseorang di Afrika Selatan yang disebut ‘Black Pimperne’. Jadi, itu dia peserta pelatihan yang berasal dari Rhodesia. Ia selama ini menggunakan nama alias,” kata surat itu.
Menurut Haaretz, dalam surat yang menggunakan tulisan tangan itu menegaskan bahwa “Black Pimpernel” adalah Mandela. (*)