MENDIANG Nelson Mandela dikabarkan pernah mendapat latihan senjata dan bela diri dari agen badan intelijen Israel, Mossad, pada 1962. Pelatihan itu dilakukan di Ethiopia. Namun, saat itu Mandela menggunakan nama palsu.
Kabar mengejutkan itu mencuat dalam berita yang dilansir harian Israel, Haaretz, dua minggu setelah Mandela wafat. Menurut Haaretz, bukti Mandela pernah dilatih agen Mossad adalah dari sebuah surat rahasia yang dikirim staf Kedutaan Israel di Ethiopia ke pejabat Israel pada Oktober 1962. Surat itu berisi keterkejutan mereka setelah mendapat kabar dari media-media lokal di Afrika Selatan tentang penangkapan seseorang yang dari gambarnya adalah orang yang pernah dilatih Mossad di Ethiopia.
Surat itu bertahun-tahun disimpan badan arsip negara Israel. Belakangan, surat itu terungkap setelah ada seorang mahasiswa Israel melakukan penelitian tesis tentang hubungan Israel dan Afrika Selatan.
Baca Juga:The Mauritanian Tayang 13 Juli, Film Perjuangan Tahanan Muslim Dipaksa Sebagai Dalang TerorismeBeredar Kabar Foto Nur Alam di Luar Lapas Sukamiskin, Begini Tanggapan Ditjen PAS
Haaretz menjelaskan, dalam surat itu disebutkan, Mandela mendapatkan latihan menggunakan senjata dan teknik-teknik melakukan sabotase. Awalnya, pihak Mossad akan menggunakan Mandela sebagai simpatisan Zionist.
Pada 1962, Mandela memang mengunjungi negara-negara Afrika lainnya dalam rangka menggalang dukungan bagi perjuangan Kongres Nasional Afrika untuk melawan rezim apartheid di Afrika Selatan. Saat datang ke Ethiopia, Mandela meminta bantuan dari Kedutaan Israel di Ethiopia. Saat itu, Mandela menggunakan nama samaran.
Menurut surat yang diklasifikasikan sebagai surat rahasia, dikirim staf kedutaan ke para pejabat di Israel pada Oktober 1962. Baris subjek surat itu adalah “Black Pimpernel,” istilah yang digunakan oleh pers Afrika Selatan untuk menyebut Mandela.
Haaretz mengutip surat itu yang isinya mengatakan: “Seperti yang Anda ingat, tiga bulan lalu kita bahas kasus peserta latihan yang tiba di kedutaan di Ethiopia dengan nama David Mobsari yang berasal dari Rhodesia untuk pelatihan yang diterima Ethiopians (kode nama untuk agen Mossad di Ethiopia, menurut Haaretz) dalam judo, sabotase, dan persenjataan. “
Surat itu juga menyebutkan, bahwa orang itu (David Mobsari) menunjukkan minat dalam metode Haganah, sebuah organisasi paramiliter Yahudi yang berjuang melawan penguasa Inggris dan penduduk Arab Palestina pada 1930-an dan 40-an. Organisasi ini bergerak di bawah tanah.