HARI Raya Idul Adha telah tiba, artinya akan ada hewan dan bagi-bagi daging kurban. Bakal banyak sekali penggunaan kantong plastik (kresek) pakai untuk bungkus.
Bagaimana mengurangi penggunaan kantong plastik untuk wadah daging kurban? Daun Jati, antara lain wadah pilihan untuk menghindari penggunaan kantong plastik.
Bayangkan jika satu masjid menyembelih lima ekor sapi dan lima ekor kambing, kurang lebih membutuhkan 875 wadah kantong plastik, dan berapa banyak kantong plastik yang dibutuhkan untuk satu kota?
Baca Juga:Gubernur Bank Indonesia Lantik Pengurus ISEI Cabang Bandung Periode 2022-2025Perekonomian Jabar Tumbuh Positif 5,61 persen, BI: Inflasi Melebihi Batas Target di Awal Tahun 2022
Terkait pembagian daging kurban ini, seorang akademisi dari Universitas Jember, Dr. Eka Ruriani menyarankan agar menggunakan daun jati sebagai pembungkus daging kurban sebagai alternatif pengganti kantong plastik yang dinilai alami dan ramah lingkungan.
Dr Eka mengatakan bahwa daun jati yang digunakan untuk membungkus daging kurban akan mampu menghambat pertumbuhan mikroba, sehingga daging kurban yang disimpan dalam pembungkus daun jati akan lebih awet secara alami.
Dikutip dari Antaranews.com, Dr. Eka menyampaikan pandangannya.
“Dari sisi empiris, daun jati telah teruji memiliki kandungan senyawa kimia potensial yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba, sehingga dapat mengawetkan bahan pangan yang dikemasnya,”
“Senyawa kuinon merupakan fraksi terbesar yang ditemukan pada ekstrak daun jati telah teruji memiliki kemampuan sebagai antimikroba (bakteri, fungi, dan virus),” tuturnya.
“Adapun tannin yang merupakan bagian dari polifenol juga dapat berfungsi sebagai antioksidan,” tambahnya.
Demikian juga halnya dengan keberadaan flavonoid, utamanya pada daun jati yang masih muda kandungan flavonoidnya (15,07 µg/g) lebih tinggi daripada daun jati tua (9,2 µg/g), mampu memberikan sifat anti jamur, anti virus dan anti bakteri.
Ia menyayangkan ketika daging kurban sudah dijamin sehat dan halal baik dari aspek sumber maupun proses penyembelihannya, akan tetapi pengemasan selama distribusi bahkan saat penyimpanan harus lebih diperhatikan.
Baca Juga:Jokowi Bakal Lengser Jika Harga Solar Mengikuti Harga Pasar Rp18.150,-Yonif Raider 300/ Brajawijaya Bebaskan Sandera Di Pelabuhan Cirebon
“Idealnya pengemasan harus dapat melindungi produk dari kerusakan akibat pengaruh faktor lingkungan eksternal, yaitu oksigen, kelembapan udara, cahaya, mikroba, tekanan mekanis dan debu,” ucap dosen Teknologi Industri Pertanian Unej.
Pada umumnya kantong plastik menggunakan bahan HDPE (High Density Polyethylene) dan sebagian besar merupakan hasil daur ulang beberapa kali.