PEMBUNUHAN mengejutkan terhadap mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Jumat (8/7) di salah satu negara teraman di dunia, mengejutkan dunia dan mengundang kecaman.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang buru-buru kembali ke Tokyo dari kegiatan kampanye ke berbagai penjuru negara itu, menyebut penembakan itu “keji dan biadab”.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataan menyatakan “terkejut dan sedih mendengar serangan kekerasan terhadap mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe”. “Kami memantau dengan seksama semua laporan dan ikut mendoakan keluarga dan rakyat Jepang,” kata seorang juru bicaranya, Jumat pagi.
Baca Juga:Shinzo Abe Berasal dari Keluarga Politik yang Kaya Ditembak Saat KampanyeRumah Sakit Universitas Medis Nara: Shinzo Abe Memiliki 2 Luka di Leher
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengirimkan harapan terbaiknya kepada keluarga Abe dan kecamannya terhadap serangan itu. “Spanyol bersama orang-orang Jepang dalam masa sulit ini,” katanya di Twitter.
https://twitter.com/sanchezcastejon/status/1545309294047920128?t=u1CA9yqdl6Qwtzhi7Xsufg&s=19
Pemerintah Italia dan sejumlah anggota parlemen di seluruh spektrum politik mengutuk penembakan itu. Kantor Perdana Menteri Mario Draghi merilis pernyataan yang mengungkapkan perasaan solidaritas Spanyol terhadap Abe dan rakyat Jepang.
Matteo Salvini, pemimpin partai sayap kanan Italia, Partai Liga, menyatakannya “kecemasan” atas penembakan itu. Di Twitter, ia menyebut Abe sebagai “negarawan Jepang yang gagah berani.”
https://twitter.com/matteosalvinimi/status/1545353743482454019?t=XldnfjTbrAiopmgq9SzEsw&s=19
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menulis di Twitter bahwa ia “terkejut atas berita bahwa Shinzo Abe ditembak. Pikiran saya tertuju padanya dan keluarganya.” Baerbock dijadwalkan mengunjungi Jepang akhir pekan ini untuk menghadiri upacara peringatan serangan nuklir AS di Nagasaki dan bertemu dengan sejawat Jepangnya di Tokyo.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sedang berada di Sydney untuk mengunjungi mitranya Anthony Albanese pada Jumat ketika mereka mengetahui berita itu. Ardern mengatakan ia “sangat terkejut.” “Ia adalah salah satu pemimpin pertama yang saya temui secara resmi ketika saya menjadi Perdana Menteri. Ia sangat berkomitmen pada perannya, dan juga murah hati dan baik hati. Saya ingat ia bertanya setelah kehilangan binatang peliharaan kami baru-baru ini ketika saya bertemu dengannya, sebuah isyarat kecil tetapi mengungkap banyak mengenai seperti apa ia sesungguhnya,” kata Ardern.