REKAMAN kamera pengintai di makam Ki Ageng Selo, Grobogan yang memperlihatkan seorang juru kunci dan kakaknya diseret puluhan orang keluar dari makam viral di media sosial. Bahkan, terlihat aksi kejar-kejaran saat juru kunci berusaha lari menyelamatkan diri.
Dalam video rekaman kamera pengintai CCTV di Masjid Ki Ageng Selo, Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah terlihat dua orang warga, yakni Abdur Rozak yang mengaku sebagai juru kunci sah makam Ki Ageng Selo dan kakak sulungnya Abdur Rouf diseret dan dikejar sekira 10 orang agar keluar makam.
Diketahui 10 orang itu adalah pengawal Keraton Surakarta, Jawa tengah. Sempat terjadi perlawanan dan tarik menarik antara Abdur Rozak dengan pengawal Keraton Surakarta hingga di gapura masuk Masjid Ki Ageng Selo.
Baca Juga:Asal Ajaran Kabbalah: 23 Jilid Kitab Kuno Yahudi, Inilah 5 Konsep DasarnyaTanpa Mata Gigi Tajam Makhluk Aneh di Semenanjung Sinai, Mirip Orc Lord of the Rings
Setelah tertangkap, kedua kakak beradik tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dilaporkan. Mereka dilaporkan karena diduga telah berbuat tindak kejahatan dengan mencuri uang kotak amal makam dengan cara mencongkel menggunakan linggis.
Menurut petugas kebersihan masjid, Abdurrohim yang ditunjuk Gusti Mung sebagai juru kunci sah makam Ki Ageng Selo, bahwa Abdur Rozak yang juga adik kandung Abdurrohim telah menyabotase posisinya sebagai juru kunci dan sering memeras para peziarah yang datang dengan memaksa mengisi buku tamu.
Kejadian dugaan pemerasan terhadap para peziarah makam Ki Ageng Selo ini telah terjadi sejak dua bulan lalu. Namun, tetap didiamkan oleh Abdurrohim dan pengelola makam lainnya. Karena sudah kelewat batas dan berusaha menyingkirkan juru kunci yang ditunjuk keluarga Keraton Surakarta, Abdurrohim kemudian melaporkan ke pihak keraton.
Sehingga pengawal keraton datang dan menjemput paksa adiknya dan Abdur Rouf. Adapun Abdur Rouf merupakan kakak kandung dari Abdurrohim dan Abdur Rozak.
Rozak dan Rouf kemudian diperiksa pihak Polsek Tawangharjo. Polisi berusaha menjadi penengah dari kedua belah pihak untuk bisa dilakukan perdamaian.
Dalam unggahan foto di Polsek Tawangharjo, Abdurrohim terlihat memberikan sebuah bungkusan plastik yang berisikan uang sebesar Rp15 juta untuk diberikan ke adiknya sebagai gaji selama beberapa bulan. Uang tersebut sengaja disimpan Abdurrohim karena adiknya sempat tidak bekerja di makam selama beberapa bulan karena sakit. Namun, setelah sembuh justru sang adik berbuat ulah.