ARTIS senior Bob Tutupoly meninggal dunia. Ia wafat di usia 82 tahun pada Selasa 5 Juli 2022 dini hari tadi sekira pukul 00.30 WIB.
Kabar duka meninggalnya Bob Tutupoly ini dibagikan pengamat musik Stanley Tulung lewat unggahan di akun media sosialnya. “Selamat jalan Om Bob Tutupoly,” katanya.
Sebelumnya dikabarkan seiring bertambahnya usia, kondisi kesehatan pria kelahiran Surabaya, 13 November 1939, ini sudah mulai menurun. Ia dikabarkan mengalami stroke ringan.
Baca Juga:Presiden Jokowi Tunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Sebagai Menteri PAN-RB Ad InterimPPTAK: Ada Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Indikasi Kepentingan Pribadi Sampai Aktivitas Terlarang
Diketahui stroke memang salah satu penyakit silent killer yang familier di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Secara medis, kondisi yang disebut stroke adalah ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau ketika ada penyumbatan suplai darah ke otak.
Alhasil, pecahnya atau penyumbatan ini mencegah darah dan oksigen bisa mencapai jaringan otak. Sedangkan, tanpa adanya asupan oksigen, sel dan jaringan otak menjadi rusak dan mulai mati hanya dalam waktu beberapa menit saja.
Hilangnya aliran darah ke otak merusak jaringan di dalam otak. Gejala stroke muncul di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Semakin cepat seseorang yang mengalami stroke mendapatkan perawatan, maka bisa semakin baik hasilnya.
Inilah kenapa penting untuk mengetahui apa saja sih sebetulnya tanda-tanda stroke, sang silent killer agar kita bisa bertindak cepat.
Dikutip dari Healthline, setelah ditinjau secara medis oleh Dr Payal Kohli MD FACC, gejala stroke itu bisa meliputi adanya kelumpuhan, mati rasa atau lengan, wajah, dan kaki terasa lemah, terutama di satu sisi tubuh, sulit bicara, bicara jadi cadel, kebingungan, disorientasi, atau kurang responsif.
Selain itu, orang yang mengalami stroke biasanya juga mengalami perubahan perilaku yang tiba-tiba, penglihatannya jadi bermasalah (susah melihat pada satu atau kedua mata), daya penglihatan jadi menghitam atau kabur atau malah jadi terlihat dobel.
Tidak sampai di situ, pasien juga akan mengalami kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan, pusing, sakit kepala parah yang tiba-tiba dan penyebabnya tidak diketahui, kejang, mual atau sampai muntah. (*)