Lantas, sejak tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. Pada skala lokal, ACT mengklaim telah mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT. Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Sedangkan pada skala global, ACT juga mengklaim telah mengembangkan jejaring dalam bentuk representative person sampai menyiapkan kantor ACT di luar negeri. Jangkauan aktivitas program global diklaim telah sampai ke 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur.
Namun, dalam pemberitaan investigasi yang diterbitkan Majalah Tempo, ACT justru diduga telah menyelewengkan dan menyalahgunakan sebagian dana umat yang telah dikumpulkan untuk memenuhi gaya hidup para pendiri dan pejabat yayasan.
Baca Juga:Puan Maharani Janji Bantu Atasi Masalah Nelayan Kota Cirebon ke KKPSudah Sepekan Dilaporkan Hilang Saat Berkemah di Pantai Cijeruk, Siswa SMK Ini Belum Ditemukan
Dalam pemberitaannya dijelaskan bahwa salah satu pengeluaran tertinggi ACT justru digunakan untuk menggaji pendiri dan mantan Presiden ACT yang jumlahnya mencapai Rp250 juta perbulan, kemudian pejabat senior vice president Rp200 juta, vice president Rp80 juta serta direktur eksekutif mendapat gaji Rp50 juta.
Selain itu, para petinggi yayasan ini juga mendapat fasilitas yang mewah berupa kendaraan dinas seperti Toyota Alphard, Honda CR-V hingga Mitsubishi Pajero Sport.
Tak hanya gaji yang tinggi dan fasilitas yang mewah, mantan Presiden ACT bahkan juga menggunakan dana ACT untuk membayar uang muka rumah hingga pembelian furnitur.
Hasil laporan ini pun sontak menuai respons netizen yang mengecam adanya dugaan penyelewengan dana umat yang dilakukan oleh ACT.
Namun, melalui wawancara pada 1 Juli 2022 kepada Tempo, Ahyudin membantah semua tuduhan tersebut.
Siapa Ahyudin?
Ahyudin adalah salah satu pendiri ACT. Namun, pada Januari 2022, Ahyudin memutuskan untuk hengkang dari lembaga kemanusiaan yang didirikan dan dipimpinnya selama 17 tahun. Dia hengkang usai muncul tudingan penyalahgunaan fasilitas perusahaan dan menerima gaji yang terlalu besar.
Sementara itu, berikut nama-nama orang yang tercatat sebagai pengurus ACT seperti dilansir dari laman ACT,