Setidaknya sudah tiga kali Raden Muhammad Tuban menyaksikan kedatangan Sukarno saat malam hari untuk shalat malam di Masjid itu. Menurutnya saban datang ke masjid, Sukarno selalu shalat di shaf pertama tepat dibelakang mihrab. “Kalau datang engga lama paling sekitar sepuluh menit,” katanya.
Masjid Sunan Gunung Jati Garmini pun mempunyai desain yang cukup menarik. Seluruh bangunan masjid dicat berwarna hijau, menurut Raden Muhammad Tuban, warna hijau telah dipilih sejak awal berdirinya masjid itu.
Terdapat sembilan pintu yang mengelilingi masjid yang mempunyai makna untuk mengingat perjuangannya para wali songo yakni sembilan wali yang menyebarkan Islam di Nusantara.
Baca Juga:Puan Maharani Bahas Soal Kedaulatan Pangan, Ketua Relawan Ganjar Pranowo: Selamat Datang di Cirebon Mbak PuanBeredar video Dugaan Gesekan TNI-Polri di Lokasi Tambang Emas Ilegal, Ini Penjelasan Polda Aceh
Sementara tiga pintu di depan berukuran lebih besar dan berbentuk setengah lingkaran pada bagian atasnya. Menurut Raden Muhammad Tuban dulunya pintu depan masjid dibiarkan terbuka sehingga masyarakat dapat masuk kapanpun.
Selain itu terdapat pintu kecil di luar masjid dekat pelataran, pintu tersebut awalnya dikhususkan bagi pendiri masjid yakni Hj Garmini. Di pekarangan masjid terdapat Pondok Tahfiz Alquran Garmini yang setiap sore hari menjadi tempat bagi sekitar 40 santri mempelajari Alquran. (*)