RUSIA telah menahan seorang ilmuwan kedua di Kota Novosibirsk di Siberia atas dugaan pengkhianatan terhadap negara. Penahanan ilmuwan kedua itu dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari dari penahanan pertama, kantor berita TASS melaporkan pada Sabtu (2/7), mengutip sumber yang dekat dengan kasus tersebut.
Anatoly Maslov, seorang kepala ilmuwan di sebuah institut mekanika teoretis dan terapan di Novosibirsk, sebuah kota sekitar 2.800 km timur Moskow, ditahan dan dipindahkan ke sebuah penjara di Ibu Kota Rusia karena masih dalam proses penyelidikan badan intelijen FSB, TASS melaporkan.
“Maslov diduga memberikan data yang merupakan rahasia negara,” TASS mengutip sumber tersebut, menjelaskan bahwa data itu terkait dengan hipersonik.
Baca Juga:Prabowo Subianto: Kondisi Ideal Ketahanan Nasional Dibutuhkan Sipil, Polisi, Tentara dan Intelijen yang TangguhPelaku Penembak Pendeta di Deli Serdang Sumut Ditangkap
Beberapa media Rusia melaporkan bahwa Maslov ditangkap pada 28 Juni. Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut dan pengacara Maslov belum dapat dihubungi.
Penangkapan Maslov terjadi pada minggu yang sama ketika Dmitry Kolker, seorang dokter fisika dan matematika di Universitas Negeri Novosibirsk, ditahan atas tuduhan pengkhianatan negara karena diduga bekerja sama dengan dinas keamanan China.
Sejumlah ilmuwan Rusia telah ditangkap dan didakwa dengan pengkhianatan dalam beberapa tahun terakhir karena diduga memberikan materi sensitif kepada orang asing. Kritik terhadap Kremlin mengatakan penangkapan itu sering kali berasal dari paranoia yang tidak berdasar.
Pengkhianatan negara dapat dihukum hingga 20 tahun penjara. (*)