“Kalau ingin prihatin, jangan di sini. Pergi ke arah barat sana,” ceritanya.
Slamet kemudian beranjak dan langsung berjalan ke arah barat seperti yang dibisikkan oleh suara perempuan tersebut. Seingat Slamet, jalan yang ia lalui sangat baik dan halus. Ia berjalan di jalan yang datar tidak berbukit-bukit seperti kontur Pantai Gunungkidul.
Slamet juga mengaku sempat ditawari perhiasan sebanya 1 kotak. Dan jika ingin memiliki perhiasan tersebut, Slamet harus ikut seseorang yang masih misterius tersebut. Namun Slamet merasa beruntung karena menolak pemberian perhiasan tersebut.
“Ndak tahu, tiba-tiba di tangan saya ada bunga kantil,” terangnya.
Baca Juga:MyPertamina Demi Kontrol Penyaluran BBM Bersubsidi Blunder, Pakar: Mempersulit Masyarakat yang Tidak Punya Akses InternetKapal Terbelah Dihantam Topan di Laut China Selatan, Puluhan Awak Menghilang
Ia terus berjalan ke arah barat, dan kemudian tersadar Sabtu pagi. Saat itu, ia tersadar berjalan di tepi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Dia kemudian merogoh kantongnya dan ingin membeli air mineral karena merasa sangat haus. (*)