Tradisi Ganti Jaro Rajab ini bagi warga di sini adalah untuk memupuk kebersamaan dan dipercaya bisa menghilangkan sifat jahat dari diri manusia. Ritual ganti Jaro ini kemudian diakhiri dengan prosesi arak arakan 5 gulungan yang berisi nasi tumpeng yang kemudian diperebutkan warga karena dipercaya bisa memberikan berkah.
Sejak 1965, masjid tertua di Indonesia ini telah mengalami dua kali pemugaran tanpa mengubah arsitektur masjid. Kayu yang disebut saka di tengah masjid juga masih berdiri kokoh. (*)