Pemerintahan tersebut bernama Gilingwesi yang didirikan oleh Tritresta sebagai penguasa pertama kerajaan tersebut.
Semeru disebutkan dalam Prasasti Pasrujambe yang ada di Kabupaten Lumajang, di mana Prasasti tersebut menyebutkan bahwa dulunya daerah itu merupakan padepokan dan tempat tinggal Resi, tepatnya di Dusun Munggir.
Resi Pasoepati adalah penyebar Hindu di Jawa yang disebut-sebut melakukan moksa di gunung Semeru.
Baca Juga:Dino Patti Djalal: Kunjungan Jokowi ke Kiev, Ukraina dan Moskow, Putin tak Gubris Misi Perdamaian JokowiSenator Partai Republik: Rakyat Amerika Tidak Ingin Perang dengan Rusia
Menurut masyarakat Hindu di Bali dan Jawa, pemindahan Gunung Meru merupakan pemindahan kahyangan para Dewa serta nilai-nilai luhur dalam agama Hindu.
Gunung Meru disebut juga sebagai tempat terhubungnya Bumi dengan Kahyangan. Hingga saat ini, Gunung Semeru diyakini sebagai tempat abadi para dewa. (*)