Menurutnya proses damai tidak bisa tercapai hanya dalam satu kunjungan, atau dalam satu hari ya atau dua kunjungan saja. Semisal upaya Indonesia mendamaikan konflik di Kamboja yang memakan waktu bertahun-tahun ya dengan kegigihan yang luar biasa, m.
“Jadi sekarang pertanyaan bagi Indonesia adalah apakah setelah kunjungan presiden ke Ukraina dan Rusia ini, Indonesia serius ingin terlibat dalam konflik Ukraina-Rusia sebagai juru damai, dan apakah Indonesia siap juga untuk terus melakukan upaya-upaya berikutnya secara gigih dan secara konsisten?,” tandas Dino.
Ia juga mengatakan bahwa Indonesia harusnya memiliki utusan khusus atau special envoy untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Special envoy menurutnya ditunjuk agar bisa fokus melakukan pembaharuan terhadap hal-hal yang digarap oleh presiden dalam kunjungan ke Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:Senator Partai Republik: Rakyat Amerika Tidak Ingin Perang dengan RusiaFakta-fakta Terkait Beli Gas Elpiji Harus Daftar MyPertamina
“Dia (special envoy) juga harus melakukan komunikasi dengan pihak lain di dunia internasional yang ikut terlibat dalam hal ini,” tukasnya. (*)