Namun Khatib, membantah klaim Israel.
“Pemerintah Israel tidak pernah membangun masjid dalam sejarah negara itu. “Semua masjid telah dibangun oleh orang-orang kami, yang mengumpulkan sumbangan untuk membangun tempat ibadah mereka,” katanya.
Khatib melanjutkan bahwa tidak semua masjid terdaftar di otoritas agama Israel. “Para imam masjid-masjid ini mendapatkan gaji mereka dari komite masjid, yang mengumpulkan sumbangan untuk membayar kebutuhan masjid,” lanjutnya.
Berikut empat masjid yang telah dialihfungsikan oleh otoritas Israel berdasarkan penelitian penelitian Khatib dan riset lainnya:
Masjid Ayn Hawd
Baca Juga:Saat Soekarno Paksa Khrushchev Temukan Makam Imam BukhoriBegini Tanggapan Gus Dur Soal Harta Karun di Situs Batu Tulis Bogor
Masjid diubah menjadi restoran serta bar yang meniru model Café Voltaire di Zurich. Informasi itu diperkuat laporan penelitian Muhammad Abu Al-Hayja, seorang insinyur sipil pendiri dan direktur Association of Forty. Masjid ini berada di Haifa, wilayah desa Palestina yang tak diakui Israel. Pada 1948, pasukan Israel mengusir lebih dari 650 warga Palestina dari Ayn Hawd.
Masjid Al-Jadid
Masjid di kota Caesarea ini telah diubah menjadi bar atau kelab malam.
Masjid Al-Siksik
Beberapa penelitian mengungkap bangunan utama masjid yang berlokasi di Jaffa ini diubah menjadi pabrik pembuatan alat-alat plastik. Lalu lantai dua menjadi kelab dan arena judi untuk orang-orang Yahudi Bulgaria.
Masjid Al Siksik dibangun pada tahun 1880-an oleh keluarga Siksik Jaffa yang terkemuka. Mahmoud Yazbak dari keluarga tersebut menunjuk Haji Abd alQadir al-Siksik sebagai pendiri utama masjid.
Masjid dibangun di atas tanah kebun keluarga Siksik di jalan Jaffa, Yerusalem. Masjid ini berhenti digunakan untuk beribadah pada 1919. Pada 1948, otoritas Israel mengalihfungsikan bangunan tersebut.
Masjid Al-Ahmar
Masjid di kota utara Safed ini telah diubah menjadi gedung konser. (*).