PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sela-sela KTT G7 di Elmau, Senin, 27 Juni 2022. Presiden Jokowi membahas tentang penguatan kerja sama ekonomi dan terkait Presidensi G20 Indonesia.
“Sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar. Di sektor energi baru dan terbarukan, dan di sektor industri teknologi tinggi,” ujar Presiden.
Di sektor energi baru dan terbarukan, Presiden berharap Jerman bisa menjadi mitra dalam mengolah potensi 474 Giga Watt sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia. Presiden juga mengapresiasi apresiasi Green Infrastructure Initiative Jerman dengan komitmen pendanaan sebesar EUR 2,5 miliar selama 5 tahun.
Baca Juga:Gunung Hejo, Saksi Bisu Pertemuan Kiansantang, Prabu Siliwangi, Ki Buyut Sepuh dan Raden Surya KencanaAnies Baswedan Cabut Izin Usaha Outlet 12 Kafe Holywings
Terkait sektor industri teknologi tinggi, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia telah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir yaitu dari pertambangan dan peleburan nikel hingga produksi baterai dan mobil listriknya. Presiden melihat potensi kerja sama pengembangan industri semikonduktor dan menjadikan industri ini bagian dari rantai pasok chip global.
“Indonesia juga siap untuk tindak lanjuti kerja sama pembangunan German Industrial Quarter yang nantinya dapat menjadi basis produksi dan rantai pasok global,” ucap Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Jerman terhadap Presidensi Indonesia di G20. Di tengah situasi dunia yang sangat kompleks dan sulit Presiden berharap Indonesia dan Jerman tetap ingin menjaga G20 agar tetap dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno. (*)