Adi juga mengingatkan mengenai pengaruh Jokowi. Meski bila dihitung di atas survei sangat menguntungkan untuk meraup suara pendukung Jokowi, namun ada faktor ‘kutukan periode kedua.’
Hal itu yang terjadi saat era SBY, yang mana banyak para menteri di kabinet mulai bermanuver demi kepentingan pribadi.
“Saya mengingatkan mengenai ‘kutukan periode kedua’ yang mana bisa mengintai Pak Jokowi. Saat ini bisa jadi hasil surveinya sangat bagus, namun dalam dua tahun semuanya bisa berubah. Hal itu juga pernah terjadi saat Obama mendukung Hillary Clinton saat kepuasan masyarakat rendah. Akhirnya Hillary kalah yang juga disebabkan oleh dukungan Obama,” kata Adi. (*)