“Sebagai partai menengah, kami sudah pasti akan membangun koalisi karena untuk mencalonkan sendiri suaranya tidaklah cukup,” kata Paloh.
Walau berada jauh dari suara partai pendukung pemerintah seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra, namun Paloh memiliki posisi yang cukup strategis dengan Presiden Jokowi. Gestur tersebut terlihat saat makan siang dalam acara reshuffle kabinet pada Rabu (15/6/2022). Paloh nampak akrab berdiri bersisian dengan Jokowi di antara menteri lain sembari berjalan beriringan.
Selain itu, posisi Paloh yang tak ikut dalam Kabinet Indonesia Maju semakin membuat dia lebih leluasa tanpa ada hubungan horizontal atasan dan bawahan dengan Presiden Jokowi.
Baca Juga:Strategi Belanda Taklukkan Islam dengan Pemberian Gelar HajiNew York Times Ungkap Aktivitas Rahasia CIA di Ukraina
Sesaat setelah nama Ganjar ditetapkan sebagai bakal capres dari Nasdem, internal PDIP langsung berang. Bahkan saat rakernas partai berlogo banteng tersebut, sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri langsung angkat suara dan melarang para kader untuk bermanuver. Ia mengingatkan bahwa nama capres dan cawapres dari PDIP ada di tangannya.
“Kalian siapa yang berbuat manuver, keluar! Karena apa? Tidak ada di dalam PDI Perjuangan itu yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver. Kenapa? Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif, hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Ingat loh,” tegas Megawati dalam Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Megawati pun tidak ragu-ragu akan memecat kader partai bila ketahuan bermain-main. Ia menegaskan, langkah pemecatan dilakukan demi kepentingan dan kesolidan parpol.
“Lebih baik keluar deh, lebih baik keluar daripada saya pecati loh kamu. Saya pecati loh. (…) semua orang biar tahu inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengikuti aturan partainya, dan solid bersama dengan rakyat,” tegas Mega.
Mendengar pernyataan Megawati, Ganjar langsung menegaskan bahwa dirinya adalah bagian dari PDIP. Bahkan saat penutupan Rakernas PDIP, Ganjar menjadi salah seorang pembaca hasil rekomendasi. Suatu bentuk isyarat bahwa segala keputusan mengenai masa depan politiknya ada di tangan Megawati.