Walaupun Paloh berpendapat bahwa ketiga nama itu berasal dari akar rumput Nasdem yang dilimpahkan kepada DPW, namun hasil akhir tetap ada di tangan Paloh. Keputusan resminya akan diumumkan setelah ada upaya pembicaraan dengan sejumlah koalisi.
“Ketiga nama itu usulan dari DPW se-Indonesia yang diserahkan ke saya. Nantinya saya akan mengumumkan di waktu yang tepat tentu setelah ada sejumlah pembicaraan dengan koalisi dan yang akan terlibat langsung,” kata Paloh.
Meski sudah mengumumkan nama bakal capres, namun koalisi partai biru itu masih belum terungkap. Dengan siapa mereka akan berkongsi dan memenangkan proses Pemilu 2024. Bahkan hingga saat ini sejumlah ketua umum partai sudah datang langsung ke Nasdem Tower, mulai dari Golkar, PAN, Gerindra, PKS hingga Demokrat yang sudah 3 kali berkunjung.
Baca Juga:Strategi Belanda Taklukkan Islam dengan Pemberian Gelar HajiNew York Times Ungkap Aktivitas Rahasia CIA di Ukraina
Meski elite partai sudah bergantian berkunjung, namun Nasdem masih menampik bahwa itu sudah membentuk koalisi. Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan, semua kunjungan ketua umum masih sebatas wisata politik berkunjung ke kantor Nasdem Tower yang megah nan penuh lukisan koleksi Surya Paloh.
“Masih sebatas wisata politik, karena Nasdem Tower dipenuhi dengan koleksi lukisan Bapak Surya Paloh. Kebanyakan juga reuni karena semua rekan lama dalam dunia politik Bapak Surya Paloh yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun,” ujarnya.
Adapun yang terbaru ada PKS dan Demokrat yang berkunjung ke Nasdem Tower pasca rakernas dilangsungkan. Dari hasil kunjungan PKS ada sejumlah topik yang bisa dibagikan ke publik, di antaranya bahwa kedua belah pihak sudah membahas anggaran untuk Pemilu 2024. Serta ada sejumlah catatan kesepakatan dari hasil rapat bersama.
Tiga kesepakatan itu, antara lain: Pertama, membangun kesadaran masyarakat untuk tetap mengungkapkan harkat martabat dirinya sebagai warga negara dalam nilai-nilai Pancasila di atas kepentingan kelompok dan golongan. Kedua, menjadikan pemilu serentak 2024 sebagai instrumen demokrasi yang penuh semangat toleransi dan persatuan bangsa. Ketiga, menyepakati persiapan kerja sama Pilpres 2024 dalam waktu yang ditentukan bersama.
Secara perolehan suara, kekuatan Surya Paloh bersama partainya tidak terlalu besar hanya 9,05 persen dengan 59 kursi. Namun hal itu telah dia sadari sejak dini. Paloh mengungkapkan bahwa sebagai partai dengan suara menengah wajib hukumnya untuk membangun koalisi.