Setelah bertahun-tahun tinggal di Mekkah untuk mendalami agama Islam dari para syekh terkemuka di sana, dua orang itu kembali ke Hindia Belanda dengan semangat sama soal anti-kolonialisme. Di Mekkah, mereka berinteraksi dengan pelajar-pelajar lain dari pelbagai negara Islam yang bernasib sama dengan bangsanya: tertindas oleh penjajahan.
Pulang ke sini, mereka mendirikan organisasi-organisasi keagamaan yang mengusung semangat nasionalisme. (*)